Padahal, pelatih PSG, Christophe Galtier, sebelumnya ingin agar Neymar tetap bertahan di Parc des Princes.
Namun, tawaran dari PSG langsung ditolak mentah-mentah oleh Manchester City.
Juru taktik Manchester City, Pep Guardiola, menyebut kalau dirinya tidak ingin mengambil risiko dengan merekrut Neymar.
Menurut Guardiola, Neymar memang memiliki kualitas yang hebat sebagai seorang pemain.
Akan tetapi, winger berusia 30 tahun itu dinilai membuat ruang ganti klub menjadi tidak kondusif.
Guardiola tidak ingin kalau ruang ganti Manchester City yang sudah kondusif berubah menjadi kisruh dengan kedatangan Neymar.
Indikasi Neymar sebagai pembuat onar di ruang ganti kembali diperlihatkan saat dirinya berebut tendangan penalti dengan Mbappe.
Galtier sebenarnya sudah menyampaikan kalau penendang penalti utama PSG adalah Mbappe.
Neymar juga pernah berselisih soal mengambil tendangan penalti dengan rekan setimnya, yakni Edinson Cavani.
Insiden itu terjadi saat kedu pemain membela PSG pada musim 2017-2018.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar