"Lawan juga akan merasakan tekanan ketika mereka bertanding. Jika mereka melangkah sejauh itu, mereka tidak tahu ke mana mereka akan jatuh. Itu bagus bahwa servis masuk dengan baik." ucap Watanabe.
"Tetapi, saya pikir jika saya dapat meraih skor dengan servis baik sepanjang permainan, saya dapat meningkatkan level saya sedikit lebih banyak."
Saat ditanya apakah Watanabe melakukan trik yang sedikit berbeda saat pertandingan, Watanabe mengatakan bahwa servisnya akan berubah tergantung dari suasana perasaannya.
"Saya berpikir bahwa jika saya menaruh feeling saya sedikit, servis juga akan berubah dan berhasil dengan baik," aku Watanabe.
Meski menang, Watanabe tidak mau berpuas diri. Dia menantang dirinya untuk bisa mengalahkan pasangan peringkat pertama dunia itu di masa mendatang.
"Hal terbaik adalah mengambil risiko. Bahkan, jika Anda melakukan hal-hal kecil, kepala Anda akan penuh, dan Anda akan dapat melakukan apa yang diinginkan lawan, tutur Watanabe.
"Jadi, saya pikir itu baik untuk memiliki sikap mengambil risiko dengan sekuat tenagadan jika Anda kalah, Anda kalah. Tidak masalah."
Higashino lalu merayakan keberhasilan tersebut dengan melempar handuk ke arah penonton.
"Ini handuk kami (dengan desain "watagashi"). Saya melemparkannya tanpa berpikir. Ibu saya membawa banyak handuk dan saya punya banyak," kata Higashino.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar