Akibat insiden tersebut PSSI memberikan hukuman berupa pembinaan kepada Yeni Kristanto (wasit utama) selama 8 pekan, Tabrani (AAR 2) 4 pekan, dan Ami Jeremias Tepal (asisten wasit 2) 8 pekan.
Kemudian, RANS Nusantara FC juga merasa dirugikan wasit pada laga pekan ketiga melawan Bali United.
Makan Konate dkk dinilai pantas mendapatkan penalti karena ada pelanggaran yang cukup keras di kotak penalti Bali United.
Namun perangkat pertandingan tidak memberikan penalti. Keputusan itu dianggap membuat RANS Nusantara kalah 2-3.
PSSI lantas menjatuhkan hukuman larangan bertugas kepada Yudi Norcahyo (wasit utama) selama 8 pekan dan Hotlan Nainggolan (asisten wasit 1) selama 4 pekan.
Kontroversi berikut muncul pada pekan keempat saat RANS melawan PSM Makassar.
PSM disebut seharusnya sudah bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-8. Sebab, kiper PSM, Reza Arya Pratama, menghentikan bola dengan tangan di luar kotak penalti dalam keadaan one on one.
Namun, wasit tak mencabut kartu merah dan bahkan tidak memberikan pelanggaran untuk RANS Nusantara FC.
Baca Juga: Hasil Liga 1 2022-2023 - Arema FC Hanya Mampu Menahan Imbang Barito Putera
PSSI pun memutuskan wasit utama Dwi Purba telah lalai. Sang wasit menerima hukuman pembinaan selama 8 pekan.
“Empat kali pertandingan kami lalu wasit dihukum. Tapi masih juga,” kata Rahmad Darmawan, pelatih berlisensi AFC Pro merasa keheranan.
Sementara itu, mengenai langkah yang akan diambil RANS terkait kontroversi wasit di laga Persib, Rahmad Darmawan, menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen.
Sebab, hal tersebut di luar koridornya sebagai pelatih.
“Saya serahkan ke manajemen, tugas saya fokus benahi tim,” katanya memungkasi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar