“Ketika dua pembalap tidak bekerja sama dengan baik, saya setengah senang,” ucap Domenicali.
“Kami telah berbicara dengan semua pembalap kami, mereka tahu bahwa mereka tidak perlu terlalu agresif satu sama lain,” ujarnya.
“Enea membalap dengan baik, tetapi lap terakhir bisa saja terhindar, ia terlalu banyak mengambil risiko, kami tidak suka itu,” kata Domenicali dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP via Moto.it.
Bagaimana pun, Bagnaia menjadi satu-satunya harapan Ducati untuk meraih gelar juara dunia.
Wanti-wanti juga disampaikan General Manajer Ducati, Gigi Dall’Igna, yang meminta pembalap Ducati lainnya tak ada yang boleh mengganggu Bagnaia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2022 - Quartararo: Frustasi, Itu Batasnya, Saya Tidak Bisa Bertarung
Domenicali sepertinya sangat khawatir dengan pertempuran Bagnaia dan Bastianini di lap terakhir yang sangat berisiko bagi kedua pembalap.
“Saya tahu itu bagian dari sifat para pembalap, tetapi ada 150 orang yang bekerja di belakang mereka, ada perusahaan, Anda harus mencoba bekerja untuk tim,” kata Domenicali.
“Jika tidak, kami akan disalahkan karena tidak memenangkan kejuaraan dunia pembalap", ucap Domenicali.
Kemenangan membawa Bagnaia kini hanya berjarak 30 poin saja dari Fabio Quartararo di peringkat pertama.
MotoGP 2022 tersisa enam seri balapan yang sangat krusial.
Selanjutnya, Bagnaia kembali berpeluang mencetak kemenangan lagi saat balapan bergulir di Sirkuit Aragon, di mana pembalap asal Turin, Italia itu meraih kemenangan sensasional pada musim lalu.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 - Posisi Quartararo Terancam Usai Bagnaia Menang Lagi
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar