"Kami memiliki kenangan dari Argentina 2016 dan kami tidak ingin ini terulang kembali! Untungnya tidak apa-apa, dan dua Ducatis naik podium," tutur Ciabatti.
Ciabatti tak menginginkan kenangan kelam pada balapan MotoGP Argentina tahun 2016 yang terjadi dengan dua pembalap Ducati yang sudah hampir pasti mengamankan podium gagal karena petaka di lap terakhir.
Saat itu, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, yang sedang berada di posisi dua dan tiga harus jatuh bersamaan hingga akhirnya merugikan tim.
Iannone yang mencoba menyalip Dovizioso dari dalam tergelincir dan menyeret Dovizioso ke area gravel.
Dua podium yang seharusnya bisa didapat harus sirna di detik-detik terakhir.
Baca Juga: Peringkat Ke-2 Diambil Bagnaia, Espargaro Yakin Masih Bisa Kejar Puncak Klasemen
Alasan itu yang membuat Ducati sempat memberikan kritik kepada calon pembalap yang akan bergabung ke tim utama musim depan itu.
Apalagi pada musim ini Ducati masih sangat berpeluang bisa mencuri gelar juara.
"Kami harus menang dan menempatkan sebanyak mungkin motor di depan," kata Ciabatti.
"Jaraknya sekarang 30 poin. Masih ada jalan panjang yang harus dilalui, tetapi ini berjalan ke arah yang benar," ucapnya.
"Ketika Anda memiliki motor sekompetitif Ducati tahun lalu, motor baru mencoba untuk menjadi sedikit lebih baik,"
"Bagnaia dan Bastianini motornya mirip sehingga pembalaplah yang membuat perbedaan,"
"Motor 2023 harus lebih baik karena kami melihat Aprilia telah membuat langkah besar dan cepat," pungkas Ciabatti.
Baca Juga: Marc Marquez Bertekad Tampil Penuh Usai Tes Misano
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar