"Saya pikir Enea bertindak bagus sampai lap terakhir.
"Kemudian pengereman pada lap terakhir seharusnya bisa disimpan karena dia mengambil risiko terlalu besar, kami tidak menyukainya."
Di sisi lain, Manajer Bastianini, Carlo Pernat, merasa pembalap berjuluk Bestia itu tidak melakukan hal yang salah.
Sosok kenamaan di paddock MotoGP itu juga menepis isu soal adanya team order di antara pembalap tim pabrikan dan tim satelit Ducati.
"Para pembalap berlomba untuk menang dan tidak untuk kalah, terutama jika secara matematis mereka masih bisa bersaing untuk gelar juara," katanya dikutip dari Corsedimoto.com.
"Bagi saya, Enea tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia hanya mencoba untuk memenangkan perlombaan."
"Dia bukannya kalah karena mereka memberi tahunya sesuatu," tambahnya.
Bastianini mencoba manuver terakhir di tikungan terakhir untuk menyalip Bagnaia.
Juara dunia Moto2 musim 2020 itu memanfaatkan keunggulan performa ban untuk mengadu akselerasi menuju garis finis.
Akan tetapi, Bastianini tidak berhasil. Dia masih berjarak setengah motor dalam kemenangan paling tipis pada musim ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |