“Menurut saya kehidupan pemain sepak bola di akhir tahun 80-an dan 90-an lebih berat dari sekarang. Saya harus terpisah jauh dari istri dan anak.'
"Dalam beberapa minggu saya pernah hanya dua hari berada di rumah dan sisanya saya mengikuti TC (training camp) bersama klub."
"Saya pun melakukan hal yang sama saat persiapan Olimpiade bersama Jerman Timur ataupun Piala Eropa 1992 setelah Jerman sudah melakukan reunifikasi,” kata Thomas Doll dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Baca Juga: Muhammad Albagir Dikonfirmasi Absen Kawal Gawang Timnas Indonesia di Piala Futsal Asia 2022
Saat menjadi pemain, Thomas Doll menjelaskan jika kerja kerasnya terbayar saat membawa Jerman ke final Piala Eropa 1992.
Pada babak pamungkas, mereka harus mengakui keunggulan Denmark.
Namun, hal ini menjadi pencapaian yang membanggakan saat menjadi pemain.
“Tapi perlu dikatakan memang kerja keras saya terbayar."
"Selain kemampuan bermain yang meningkat, saya sangat bangga bisa bermain dengan Timnas Jerman."
"Saya pun sempat bermain di beberapa klub besar Jerman sepanjang karier saya,” tambannya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Persija Jakarta |
Komentar