BOLASPORT.COM - Usai mengakhiri kariernya pada ajang MotoGP, Andrea Dovizioso memiliki kesan yang tak jauh berbeda dari Valentino Rossi mengenai motor Yamaha.
Setelah Valentino Rossi, RNF Yamaha yang notabene tim satelit Yamaha kembali menjadi pelabuhan terakhir bagi pembalap hebat kali ini adalah Andrea Dovizioso.
Andrea Dovizioso menuntaskan kariernya pada ajang Grand Prix yang dimulai pada tahun 2001 silam usai mengaspal di Sirkuit Misano, Italia akhir pekan lalu.
Meski memiliki catatan menterengan sebagai tiga kali runner-up di kelas utama, Andrea Dovizioso kesulitan menjinakkan motor Yamaha YZR-M1.
Tajinya ketika masih berada di Ducati tidak mampu ditampilkan kembali oleh pria asal Italia tersebut pada MotoGP 2022 ini.
Jangankan untuk meraih podium dan menang, Andrea Dovizioso bahkan kesulitan hanya sekadar mengakhiri balapan di posisi 10 besar.
Torehan terbaik juara dunia 125cc musim 2004 tersebut adalah finis di urutan ke-11 pada seri MotoGP Portugal 2022 di Sirkuit Algarve, Portimao.
Dalam wawancara bersama SKY Sports, Andrea Dovizioso mengaku telah memahami apa yang dirasakan Valentino Rossi sebelumnya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Iri dengan Motor Yamaha: Kami Ingin Cepat di Tikungan
Pada tahun-tahun terakhirnya mengaspal di kelas utama, The Doctor selalu mengeluhkan grip Yamaha yang kurang mumpuni, terutama untuk ban belakang.
Alih-alih membaik ketika dipindah ke RNF yang kala itu masih bernama Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi justru makin merasa akibat masalah ini.
Zero grip alias daya cengkeram yang kurang hingga kini masih menjadi problem yang membuat penunggang YZR-M1 harus memutar otak mengubah gaya balap mereka.
"Dia membuat saya mengerti bahwa ada karakteristik yang sama yang saya temukan sendiri," kata Andrea Dovizioso, dilansir BolaSport.com.
"Artinya, ada satu cara membalap dalam kondisi zero grip di ban belakang."
"Anda dapat melaju cepat dengan mudah, tetapi bisa juga cukup lambat jika Anda memiliki gaya balap yang berbeda," tuturnya menambahkan.
Andrea Dovizioso mengaku dirinya dan Valentino Rossi tidak menyesuaikan diri dengan karakter YZR-M1 sehingga hal itu menjadi bencana bagi mereka.
"Valentino Rossi dan saya tidak mengendarai dengan cara yang aneh-aneh," ucap Andrea Dovizioso.
"Jadi jika Anda tidak bisa melaju dengan cepat, maka itu bisa menjadi sebuah masalah yang menghalangi Anda," imbuhnya.
Kondisi Yamaha ini menjadi hal yang berbeda jika mengacu pada penampilan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Fabio Quartararo menjadi satu-satunya penunggang YZR-M1 yang meraih hasil paling baik hingga MotoGP 2022 merampungkan 14 balapan.
Bahkan pada musim lalu, pembalap asal Prancis tersebut sukses mempersembahkan gelar juara dunia bagi skuad Iwata.
"Jika Anda dapat mengambil keuntungan dari aspek positif dari motor ini, Anda dapat memenangkan kejuaraan dunia seperti Quartararo," ucap Andrea Dovizioso.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Semringah, Tetap Kawal Panji Valentino Rossi Musim Depan
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar