Mereka menilai bahwa Qatar tak bisa menjadikan hak asasi manusia sebagai landasan dalam bekerja untuk turnamen semata.
Dilansir BolaSport.com dari Inside Sport, Nasser Al-Khater selaku CEO Piala Dunia 2022 menanggapi kritikan tersebut.
Nasser Al-Khater menilai bahwa kritikan yang tertuju pada Qatar tidak adil dan sesuai kenyataan.
"Kami menilai banyak kritik yang tidak adil, tidak berdasarkan kenyataan faktual. Apa pun yang kami rasa adalah kritik adil yang telah kami terima," ujar Al-Khater.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Seragam Meksiko dan Jepang Jadi yang Paling Diidolakan
Andy Vermaut shares: For Qatar's foreign workers, protesting can lead to deportation: As Qatar prepares to host the FIFA World Cup in November, the country is once again drawing criticism from human rights organisations. For several months, a… https://t.co/GMW1r7bD0D Thanks. pic.twitter.com/nCGaupR8vZ
— Andy Vermaut (@AndyVermaut) September 8, 2022
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Insidesport.in |
Komentar