Masalah Quartararo bukan cuma Bagnaia saja.
Quartararo juga harus menghadapi perlawanan penunggang Ducati Desmosedici lain yang tak kalah kompetitif plus dua jagoan Aprilia, Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.
Di kubu Quartararo sendiri, dia berjuang sendirian. Pembalap Yamaha lainnya, termasuk rekan setim, Franco Morbidelli, kepayahan untuk sekadar menembus posisi 10 besar.
Legenda MotoGP, Alex Criville, menilai El Diablo harus bekerja keras untuk mempertahankan posisi sebagai pemuncak klasemen.
"Pembalap Prancis itu finis kelima dan turun dari motornya dengan sangat marah," kata Criville dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Yamaha selangkah di belakang Ducati dan Fabio Quartararo melakukan hal yang mustahil untuk berada di depan."
"Faktanya, satu-satunya wakil Yamaha yang berada di depan hanya dia seorang."
"Quartararo tahu, jika terus seperti ini, sangat sulit baginya untuk naik podium di beberapa sirkuit dan juga Pecco Bagnaia bisa menyusulnya jika dia terus seperti ini."
"Dia harus bekerja keras dan memberikan segalanya, karena Fabio Quartararo adalah salah satu pembalap terbaik di grid."
"Tidak akan mudah baginya pada akhir musim dan dia akan kesulitan karena Ducati cepat seperti peluru," sambung juara dunia GP500 itu.
MotoGP 2022 menyisakan enam seri. Balapan berikutnya yaitu MotoGP Aragon akan digelar di Sirkuit Aragon, Spanyol, pada 18 September 2022.
Baca Juga: 3 Tahun Beruntun Dibikin Nyesek Marc Marquez, Andrea Dovizioso Cuma Kurang Mujur
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar