Pembalap asal Prancis tersebut geram lantaran motor YZR-M1 yang dia tunggangi tidak memiliki performa yang mumpuni.
"Fabio Quartararo finis di urutan kelima dan dia turun dari motor dengan perasaan yang benar-benar marah," kata Alex Criville.
"Yamaha berada satu langkah di belakang Ducati dan Quartararo melalui hal yang mustahil untuk berada di depan."
"Kenyataannya dia adalah satu-satunya pembalap Yamaha yang finis di posisi-posisi atas,"tuturnya menambahkan.
Jika kondisi ini terus berlangsung, Alex Criville merasa akan sulit bagi Quartararo untuk mempertahankan posisi puncak klasemennya dari ancaman Bagnaia.
"Dia tahu hal ini, jika terus seperti ini akan sangat sulit baginya untuk mendapatkan podium di beberapa sirkuit," ucap Alex Criville.
"Dan, Francesco Bagnaia bisa memburunya jika dia terus menunjukkan performa semacam ini," tuturnya menambahkan.
Pria yang pernah dinobatkan sebagai legenda MotoGP tersebut menegaskan Quartararo harus memberikan segalanya di sisa balapan MotoGP 2022.
"Dia harus bekerja dan memberikan segalanya karena Quartararo adalah salah satu pembalap terbaik di grid," kata Alex Criville.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar