Masalahnya, keberadaan Candreva tak masuk bingkai kamera VAR lantaran sedang berada di dekat bendera korner untuk mengadang Juan Cuadrado, yang mengambil sepak pojok.
Kalau ditarik garis lurus, Candreva pun menjadi orang terakhir di pertahanan Salernitana sebelum kiper.
Drama memuncak karena setelah gol itu, Juventus sempat mengubah skor menjadi 3-2 dan Milik merayakannya secara liar.
Dia membuka jersei hingga menghasilkan kartu kuning kedua dan diusir wasit, hanya untuk melihat lesakannya dianulir dua menit kemudian.
Sehari pascalaga, pihak Asosiasi Wasit Italia (AIA), mengakui kamera dengan sudut pandang lebih lebar yang memperlihatkan posisi Candreva memang tak tersedia di semua layar milik VAR.
VAR memiliki penyesuaian sendiri buat menentukan rekaman kejadian di lapangan dan posisi Candreva tidak dipertimbangkan masuk peninjauan teknis.
#Bonucci a 3.42 metri dalla riga di porta, #Candreva a 2.90 ↔️#Juventus #JuveSalernitana pic.twitter.com/ZxhffyEWcZ
— Giovanni Albanese (@GiovaAlbanese) September 11, 2022
Rekaman tersebut memang diungkap Sky kepada khalayak guna mengevaluasi keputusan dari Marcenaro, asistennya, dan kru di ruang VAR.
Karena tak satu pun kamera VAR yang menangkap sudut pandang tersebut, ofisial pertandingan tidak bisa mengambil keputusan di luar itu.
"Kamera (yang memperlihatkan posisi Candreva) tidak tersedia untuk VAR dan karenanya tidak dapat digunakan oleh wasit. Dengan ini, kami yakin telah mengklarifikasi kejadian tersebut," bunyi pernyataan AIA, dikutip BolaSport.com dari Goal Italia.
Insiden pada laga Juventus vs Salernitana pun diklaim murni disebabkan dua hal, yaitu kesalahan individu (wasit, ofisial pertandingan, dan kru VAR) serta celah dalam penggunaan teknologi itu sendiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.sky.it, goal.com/it |
Komentar