BOLASPORT.COM - Kontroversi VAR dalam laga Juventus vs Salernitana berbuntut panjang. Kini muncul wacana apakah kekeliruan fatal wasit memungkinkan pertandingan bakal diulang atau tidak.
Partai Juventus vs Salernitana di pekan keenam Liga Italia, Minggu (11/9/2022), menghasilkan salah satu keputusan terburuk dalam penggunaan VAR di Serie A.
Vonis wasit Matteo Marcenaro menganulir gol Arkadiusz Milik untuk Juventus pada menit ke-90+4 membuka cacat dalam ruang kontrol VAR.
Marcenaro membatalkan gol Milik dengan menilai Leonardo Bonucci dalam posisi offside saat pantulan kepala bomber Polandia mengarah ke gawang.
Tayangan versi VAR untuk pertandingan mengonfirmasi keputusan itu.
Namun, analisis lain memunculkan sudut pandang berbeda.
Posisi Bonucci jadi legal setelah rekaman kamera lain memperlihatkan winger Salernitana, Antonio Candreva, berada lebih dekat dengan garis gawang.
Tayangan dari Sky Sport Tech ini menunjukkan kaki Bonucci berjarak 3,42 meter dari garis gawang, sedangkan Candreva 2,90 meter.
Masalahnya, keberadaan Candreva tak masuk bingkai kamera VAR lantaran sedang berada di dekat bendera korner untuk mengadang Juan Cuadrado, yang mengambil sepak pojok.
Kalau ditarik garis lurus, Candreva pun menjadi orang terakhir di pertahanan Salernitana sebelum kiper.
Drama memuncak karena setelah gol itu, Juventus sempat mengubah skor menjadi 3-2 dan Milik merayakannya secara liar.
Dia membuka jersei hingga menghasilkan kartu kuning kedua dan diusir wasit, hanya untuk melihat lesakannya dianulir dua menit kemudian.
Sehari pascalaga, pihak Asosiasi Wasit Italia (AIA), mengakui kamera dengan sudut pandang lebih lebar yang memperlihatkan posisi Candreva memang tak tersedia di semua layar milik VAR.
VAR memiliki penyesuaian sendiri buat menentukan rekaman kejadian di lapangan dan posisi Candreva tidak dipertimbangkan masuk peninjauan teknis.
#Bonucci a 3.42 metri dalla riga di porta, #Candreva a 2.90 ↔️#Juventus #JuveSalernitana pic.twitter.com/ZxhffyEWcZ
— Giovanni Albanese (@GiovaAlbanese) September 11, 2022
Rekaman tersebut memang diungkap Sky kepada khalayak guna mengevaluasi keputusan dari Marcenaro, asistennya, dan kru di ruang VAR.
Karena tak satu pun kamera VAR yang menangkap sudut pandang tersebut, ofisial pertandingan tidak bisa mengambil keputusan di luar itu.
"Kamera (yang memperlihatkan posisi Candreva) tidak tersedia untuk VAR dan karenanya tidak dapat digunakan oleh wasit. Dengan ini, kami yakin telah mengklarifikasi kejadian tersebut," bunyi pernyataan AIA, dikutip BolaSport.com dari Goal Italia.
Insiden pada laga Juventus vs Salernitana pun diklaim murni disebabkan dua hal, yaitu kesalahan individu (wasit, ofisial pertandingan, dan kru VAR) serta celah dalam penggunaan teknologi itu sendiri.
Keputusan VAR dalam partai Juventus vs Salernitana makin menambah panjang daftar kontroversi soal penggunaan teknologi pembantu wasit di Liga Italia.
Namun, secara tegas, protokol mengenai kesalahan pengambilan vonis melalui penggunaan VAR tidak dapat membawa kepada keputusan untuk mengulangi pertandingan.
Hasil akhir tak bisa diubah lagi.
Seperti terjadi pada beberapa partai kontroversial sebelumnya, pihak AIA dan penyelenggara kompetisi paling hanya memasukkan kasus ini ke daftar evaluasi atau memberi sanksi buat wasit/perangkat pertandingan bersangkutan.
Duel Juventus vs Salernitana di Allianz Stadium Turin berakhir seri 2-2 dengan ditutup kericuhan.
Salernitana secara mengejutkan unggul dua gol lebih dulu melalui lesakan Antonio Candreva (18') dan penalti Krzysztof Piatek (45+5').
Juventus bangkit di babak kedua guna menyamakan skor.
Tuan rumah membalas dengan sundulan Gleison Bremer (51') dan tendangan Leonardo Bonucci (90+3'), yang memanfaatkan bola muntah setelah penaltinya diblok.
Wajar bila Arkadiusz Milik merayakan gol yang dianulir secara liar karena lesakannya bisa membuat Juventus berbalik menang 3-2 pada saat-saat terakhir.
Leonardo Bonucci sendiri menganggap kemenangan Bianconeri telah "dirampok" akibat keputusan wasit tersebut.
View this post on Instagram
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.sky.it, goal.com/it |
Komentar