Penantian panjang Bagnaia berakhir pada balapan MotoGP Aragon yang berlangsung hampir tepat setahun yang lalu yaitu tanggal 12 September 2021.
Kemenangan pertama Bagnaia diraih secara impresif yaitu dengan memenangi duel melawan Marc Marquez, pembalap tersukses di Aragon dan terbaik di generasinya.
Tujuh kali Marquez mencoba menyalip dalam tiga lap terakhir, beberapa di antaranya dilakukan secara tidak terduga, tetapi Bagnaia tak gentar.
Semua serangan dari juara dunia delapan kali itu dimentahkan Bagnaia.
Firasat bahwa Bagnaia akan menang di Aragon sudah dirasakan oleh mentornya di Akademi Pembalap VR46, Valentino Rossi, sebelum balapan.
Sambil bercanda, Rossi menuturkan bahwa dia menghipnotis Bagnaia agar tidak mengacaukan peluangnya sendiri dengan pemilihan ban yang salah.
"Kemarin saya bilang ke dia bahwa besok harus start paling depan, bertahan di depan selama balapan, dan menang pada akhirnya," ungkap Rossi setelah lomba.
"Ini ide saya untuk strateginya, tetapi untuk melakukannya dia harus menggunakan kombinasi ban hard (keras) dan soft (lunak)."
"Jadi saya mencoba menghipnotisnya. Hard dan soft, Pecco (sapaan akrab Bagnaia)... hard dan soft ...."
Since @ValeYellow46 hypnotised @PeccoBagnaia in Aragon last year, Pecco's won 10 of the last 20 races!
It could get better too as this weekend Pecco aims to become the first Italian rider to win 5 races on the bounce since Valentino did it himself in 2008! #AragonGP pic.twitter.com/z5Na6VVGEe
— MotoGP (@MotoGP) September 14, 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Ducati.com, MotoGP.com |
Komentar