Sejak awal bergabung dengan Aprilia, Espargaro memang sudah bisa menilai bahwa Motor RS-GP memiliki potensi untuk bersaing di papan atas.
"Sejak saya menandatangani kontrak dengan Aprilia, saya pikir saatnya mungkin tiba untuk memperebutkan podium, bukan untuk gelar juara dunia," ucap Espargaro.
"Setelah saya menaiki motor di Valencia, saya ingat bahwa saya memberi tahu mekanik motor ini sangat bagus, dan memiliki potensi besar."
Namun perlu perjalanan panjang bagi Espargaro dan Aprilia sebelum bisa tampil seperti sekarang ini.
Dalam perjalanan tersebut banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui, bahkan Espargaro sempat berada di masa-masa sulit karena kehilangan kepercayaan dirinya.
"Kami kehilangan arah , saya kehilangan sedikit kepercayaan diri, motor tidak bekerja dan kami memiliki banyak masalah," ucap Espargaro.
Untuk tetap menjaga mentalnya Espargaro sampai menyewa seorang psikolog.
"Saya tersesat dan baru pada saat itu saya mulai bekerja dengan seorang psikolog di Barcelona, tahun 2019 Massimo tiba dan hal-hal mulai berubah di Aprilia," ucap Espargaro.
Tahun ini Espargaro seperti menuai hasil dari apa yang telah ditanam dalam lima tahun terakhir bersama Aprilia.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Misi Sulit Fabio Quartararo tapi Siapa Bilang El Diablo Tak Punya Ambisi?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar