BOLASPORT.COM - Sebelum MotoGP 2022 dimulai tidak ada yang menyangka bahwa Aleix Espargaro bersama Aprilia bisa tampil apik seperti saat ini. Kini Espargaro hanya ingin menikmati salah satu tahun terbaiknya.
Pasalnya dari lima tahun sebelumnya Aleix Espargaro bersama Aprilia hanya tampil biasa-biasa saja. Pembalap veteran tersebut lebih sering memanaskan persaingan di papan tengah.
Capaian terbaik Aleix Espargaro selama bersama Aprilia sebelum memulai musim 2022, hanya menyelesaikan akhir musim di peringkat delapan klasemen yaitu musim lalu.
Namun, semua itu berubah pada 2022 ketika Espargaro mengawali seri pertama MotoGP 2022 dengan finis keempat.
Hanya butuh dua seri lagi bagi tepatnya di MotoGP Argentina 2022, Espargaro berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih kemenangan pertamanya di kelas utama MotoGP. Kemenangan tersebut juga kemenangan pertama bagi Aprilia di kelas utama MotoGP.
Prestasi demi prestasi terus diukir oleh pembalap yang sudah berusia 33 tahun tersebut.
Setelah mencatatkan kemenangan di MotoGP Argentina 2022, Espargaro juga sukses mencetak empat kali podium beruntun yaitu GP Portugal, GP Spanyol, GP Prancis, dan GP Italia.
Torehan apik pembalap Spanyol tersebut tentunya tidak lepas dari kerja keras para teknisi Aprilia.
Bisa dibilang ini menjadi tahun terbaik Aprilia di kelas utama MotoGP, karena bisa memberikan dukungan maksimal untuk Espargaro sehingga bisa bersaing di papan atas.
Baca Juga: Setahun Setelah Kemenangan Pertama Bagnaia: Rasio Menang 50 Persen, Berawal dari Dihipnotis Rossi
Sejak awal bergabung dengan Aprilia, Espargaro memang sudah bisa menilai bahwa Motor RS-GP memiliki potensi untuk bersaing di papan atas.
"Sejak saya menandatangani kontrak dengan Aprilia, saya pikir saatnya mungkin tiba untuk memperebutkan podium, bukan untuk gelar juara dunia," ucap Espargaro.
"Setelah saya menaiki motor di Valencia, saya ingat bahwa saya memberi tahu mekanik motor ini sangat bagus, dan memiliki potensi besar."
Namun perlu perjalanan panjang bagi Espargaro dan Aprilia sebelum bisa tampil seperti sekarang ini.
Dalam perjalanan tersebut banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui, bahkan Espargaro sempat berada di masa-masa sulit karena kehilangan kepercayaan dirinya.
"Kami kehilangan arah , saya kehilangan sedikit kepercayaan diri, motor tidak bekerja dan kami memiliki banyak masalah," ucap Espargaro.
Untuk tetap menjaga mentalnya Espargaro sampai menyewa seorang psikolog.
"Saya tersesat dan baru pada saat itu saya mulai bekerja dengan seorang psikolog di Barcelona, tahun 2019 Massimo tiba dan hal-hal mulai berubah di Aprilia," ucap Espargaro.
Tahun ini Espargaro seperti menuai hasil dari apa yang telah ditanam dalam lima tahun terakhir bersama Aprilia.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Misi Sulit Fabio Quartararo tapi Siapa Bilang El Diablo Tak Punya Ambisi?
Espargaro sukses menjelma menjadi pembalap yang diperhitungkan oleh para rivalnya, bahkan Espargaro kini berada di peringkat ketiga klasemen.
Espargaro hanya terpaut 33 poin dari pemimpin klasemen sementara Fabio Quartararo (Yamaha) yang sudah mengoleksi 211 poin.
Meski bersaing untuk memperebutkan gelar Juara Dunia, Espargaro tidak ingin hal tersebut menjadi beban baginya.
Misalnya musim ini tidak berhasil meraih gelar Juara Dunia Espargaro tidak akan rugi apa-apa.
Tujuannya saat ini hanya ingin menikmati setiap balapan di tahun-tahun terbaiknya bersama Aprilia di kelas utama MotoGP.
"Saya tidak akan rugi apa-apa, tahun ini seperti hadiah dan semua yang datang akan lebih baik dari tahun-tahun saya sebelumnya, jadi saya akan sangat menikmatinya," ucap Espargaro.
"Cara saya mengendalikan motor dan menikmati atmosfer di garasi, kini saya sudah mencapai level seperti sekarang."
"Saya ingin bersenang-senang. Menang (Juara Dunia) atau tidak, tahun depan kami akan memiliki kesempatan lain."
Baca Juga: Pengamat MotoGP Sebut Comeback Marc Marquez di Aragon Sangat Berisiko
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar