“Jadi, saat bermain itu bisa bikin dia lari, saat dia nyerang baru kita balas," ujar Irwansyah.
Baca Juga: Intip Klasemen Gelar BWF World Tour 2022 Usai Japan Open 2022 - China di Puncak, Indonesia Ke-3
Selain masalah teknis, Irwansyah juga menyoroti masalah mental pemain juga perlu dipersiapkan matang-matang untuk menghadapi para pemain top dunia.
Masalah mental disebutkan masih menjadi kekurangan para pemain tunggal tanah air.
“Saya sudah bicarakan dengan PBSI kami mau ada seperti motivator atau psikolog untuk membentuk (mental mereka). Sebenarnya cara bermain pemain kita ini bisa bersaing dengan Viktor, perbandingannya 50:50,” kata Irwansyah.
"Tetapi, kadang ada pikiran 'duh tidak bisa tembus, bagaiman ya'. Jadi, untuk mendobraknya harus lebih tahan dari pola pikirannya."
"Di lapangan itu bukan masalah siapa yang lebih bagus, tetapi juga dari cara berpikir. Sebelumnya sudah ada psikolog, tetapi menurut saya harus lebih spesifik."
"Pelatih sudah kasih yang terbaik, tetapi harus ada spesialis yang menguatkan (mental) lagi. 'Orang sekeras Viktor, kamu bisa tembus,' kata-kata seperti itu yang memotivasi."
"Mental yang harus dibentuk dan sebagai pelatih perlu didukung dengan orang-orang seperti itu karena level (para pemain) sudah top," pungkasnya.
Baca Juga: Jadi Ganda Putra Tersubur, Fajar/Rian Ingin Tembus Dua Besar di Ranking Dunia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar