BOLASPORT.COM – Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, terus berupaya mencari celah untuk mengakhiri kebuntuan anak asuhnya dari dominasi Viktor Axelsen.
Hingga sejauh ini, Viktor Axelsen masih menjadi momok bagi Anthony Sinisuka Ginting dkk.
Bagaimana tidak, Axelsen sudah enam kali menghentikan wakil tunggal putra Indonesia pada tahun ini. Lima kali untuk Anthony dan satu kali kepada Jonatan Christie.
Sempat ada harapan dari Anthony ketika berhasil memaksa Axelsen dua kali bertanding hingga gim ketiga pada Indonesia Open dan Malaysia Open 2022.
Namun Anthony kembali dibuat tak berdaya oleh Axelsen dengan skor yang cukup telak 10-21, 10-21 pada babak perempat final Kejuaraan Dunia 2022.
Baca Juga: Emas pun Belum Diraih, Lee Chong Wei Minta Titisannya Jangan Senang Dulu
Melihat kenyataan itu, pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah terus memutar otak untuk mengakhiri penderitaan anak asuhnya.
“Kami selalu bicarakan setiap latihan. Kalau melawan Viktor, harus begini. Kami sudah ada arahan,” kata Irwansyah.
“Namun, untuk menjadi pemain hebat itu sudah pasti ada latihan ekstra. Pemain itu kan ada tambahan latihan stroke, fisik, dan lain-lain."
“Semua sudah kami lakukan. Mereka harus lebih dan kalau latihan di lapangan itu sudah habis-habisan,” imbuhnya, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
Menurut Irwansyah, kondisi fisik pemainnya pun tidak ada masalah, latihan ekstra keras juga sudah dilakukan para pemain untuk menghadapi setiap turnamen.
“Latihan ekstra itu sampai keram. Jadi, keram mereka bukan karena tidak fit, tetapi memang latihan kami begitu," kata Irwansyah.
"Bukan keras, tetapi latihannya terarah dan mereka tahu bahwa setiap pemain butuh latihan tambahan dan kami arahkan," ucapnya.
"Menurut saya tinggal menunggu hasil, waktu, saya tidak tahu kapan, yang penting semua sudah terarah dan kami siap," ujar Irwansyah.
Axelsen bahkan dijuluki sebagai Alien karena permainannya yang masih belum bisa ditandingi oleh para rival.
Irwansyah mengakui mengalahkan orang sekeras Axelsen memang tak mudah. Tetapi dia meyakini anak asuhnya punya potensi untuk melewatinya.
“Memang Viktor tidak mudah mati. Makanya harus berani defence. Kami kuatkan lagi defence-nya," kata Irwansyah.
“Viktor memang harus menyerang saja, lawannya defence sedikit baru balik serang. Kalau menyerang terus, mudah untuk Viktor karena jangkauan bolanya panjang," ucap dia.
“Jadi, saat bermain itu bisa bikin dia lari, saat dia nyerang baru kita balas," ujar Irwansyah.
Baca Juga: Intip Klasemen Gelar BWF World Tour 2022 Usai Japan Open 2022 - China di Puncak, Indonesia Ke-3
Selain masalah teknis, Irwansyah juga menyoroti masalah mental pemain juga perlu dipersiapkan matang-matang untuk menghadapi para pemain top dunia.
Masalah mental disebutkan masih menjadi kekurangan para pemain tunggal tanah air.
“Saya sudah bicarakan dengan PBSI kami mau ada seperti motivator atau psikolog untuk membentuk (mental mereka). Sebenarnya cara bermain pemain kita ini bisa bersaing dengan Viktor, perbandingannya 50:50,” kata Irwansyah.
"Tetapi, kadang ada pikiran 'duh tidak bisa tembus, bagaiman ya'. Jadi, untuk mendobraknya harus lebih tahan dari pola pikirannya."
"Di lapangan itu bukan masalah siapa yang lebih bagus, tetapi juga dari cara berpikir. Sebelumnya sudah ada psikolog, tetapi menurut saya harus lebih spesifik."
"Pelatih sudah kasih yang terbaik, tetapi harus ada spesialis yang menguatkan (mental) lagi. 'Orang sekeras Viktor, kamu bisa tembus,' kata-kata seperti itu yang memotivasi."
"Mental yang harus dibentuk dan sebagai pelatih perlu didukung dengan orang-orang seperti itu karena level (para pemain) sudah top," pungkasnya.
Baca Juga: Jadi Ganda Putra Tersubur, Fajar/Rian Ingin Tembus Dua Besar di Ranking Dunia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar