Ia mendukung wacana pemecatan Allegri dan berharap manajemen tidak mengulur waktu memberhentikan sosok berusia 55 tahun itu.
“Musim 2022-2023 terbagi dua karena Piala Dunia. Semoga Juventus tidak menunggu sampai jeda kompetisi untuk mengganti pelatih,” kata Marchisio seperti dikutip BolaSport.com dari RAI.
“Situasi Juventus ini sangat rentan. Juventus membuat kesalahan demi kesalahan, lalu seperti ini situasinya sekarang.”
“Tidak mudah untuk membuat perubahan karena siapa yang bisa datang dalam kondisi begini?” ucap Marchisio lagi.
Kritik pemain yang memenangi tujuh titel Liga Italia bersama Juventus tersebut tidak berhenti sampai di sana.
Marchisio pun terkelu melihat penampilan Juventus saat dikalahkan Monza saking tidak impresifnya penampilan I Bianconeri.
“Masalah utamanya bukan karena Juventus kalah, tetapi karena kekalahan adalah hal lumrah. Masalah terbesar adalah Juve kalah melawan Monza tanpa tembakan tepat sasaran,” ujar Marchisio
“Ada yang tidak terkoneksi antara tim, pelatih, dan manajemen klub," tutur Marchisio melanjutkan.
"Allegri's prisoners." - That's how Tuttosport described Juve's players, in today's first page. pic.twitter.com/aXS2hVhu12
— Juve Canal (@juve_canal) September 18, 2022
Kartu merah Angel Di Maria dianggap Marchisio bukan alasan Juventus tidak bisa mengatasi ketertinggalan.
“Kalau punya skuad yang kuat, bermain dengan 10 orang pun sebuah tim tetap bisa menang. Juventus tidak tahu cara bermain dan itu mengkhawatirkan,” kata Marchisio.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Rai.it |
Komentar