Dia dikritik karena membangun tim jadi cenderung bertahan dan menghindari kekalahan daripada mengejar kemenangan.
Materi mewah dibikinnya bermain serbasalah.
Bagi klub sekelas Juventus, statistik jumlah gol (9), tembakan per partai (12,9), hingga rataan penguasaan bola (49,1%) yang lebih rendah dari Salernitana sudah merupakan fakta mencemaskan.
Semuanya ini bermuara kepada kondisi mereka cuma menduduki peringkat 8 di klasemen Liga Italia dan jadi tim terpayah di grup Liga Champions bersama Maccabi Haifa.
Namun, fan Bianconeri mesti bersabar menyaksikan tim mereka tetap memeragakan taktik dinosaurus ala Allegri, kecuali jika dia dapat memutarbalikkan kondisi.
Petinggi Juventus tak bisa memecat pria berusia 55 tahun, setidaknya buat saat ini.
"Gila untuk memecat Allegri sekarang. Allegri memiliki proyek di sini untuk dikembangkan empat tahun ke depan," ujar CEO Juventus, Maurizio Arrivabene.
"Kami mempunyai proyek jangka panjang, saya terlibat juga sebagai CEO," imbuhnya.
Alibi pentingnya adalah Juventus tidak memiliki bujet leluasa buat menunjuk pelatih baru, apalagi berkaliber top seperti Thomas Tuchel, Zinedine Zidane, dan Mauricio Pochettino.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Whoscored.com, Sportmediaset.mediaset.it, Theathletic.com |
Komentar