"Hal itu membantu saya melewati balapan dengan cara terbaik, tanpa membuat kesalahan. Saya sendiri hanya mengurusi hal-hal terpenting dalam balapan," ujar Bagnaia.
Di Aragon, jatuhnya Quartararo pada lap pertama juga nyatanya tak membuat Bagnaia mudah meraih kemenangan.
Bastianini yang sempat memiliki gap kurang dari satu detik itu perlahan mampu menempel Bagnaia untuk bertarung.
"Saya sudah tahu di tikungan ke-7 bahwa Fabio tereliminasi karena saya melihatnya di layar TV," jelasnya terlebih dahulu," ucap Bagnaia.
"Tetapi itu tidak mengubah strategi saya. Saya mengatur kecepatan saya lap demi lap karena setelah start saya menyadari bahwa cengkeramannya tidak setingkat FP4."
"Saya tetap tenang dan menggunakan gas dengan sangat lembut. Kemudian, sedikit demi sedikit, saya membaik," tuturnya.
"Saya tahu bahwa hanya Enea yang bisa menjaga kecepatan saya, karena hanya dia dan Fabio yang berpotensi melakukannya dalam balapan," ujar Bagnaia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar