Setelah 5 podium dengan 1 kemenangan dalam 6 balapan beruntun di paruh pertama, Espargaro harus menanti tujuh balapan untuk kembali finis tiga besar.
"Rival paling berbahaya? Pecco (Bagnaia), bukan Fabio. Anggap saja lebih mudah bagi dia untuk menang daripada kalah," kata Massimo Rivola, dilansir dari Marca.
Dengan performa kuat yang ditunjukkan Bagnaia, cara termudah bagi Espargaro untuk mengambil alih posisi pertama mungkin menunggu sang lawan membuat kesalahan.
Penampilan Bagnaia musim ini memang bukannya tanpa cela.
Empat hasil gagal finis dialami anak didik Valentino Rossi tersebut musim ini. Tiga di antaranya terjadi karena kesalahan sendiri.
Akan tetapi, Aprilia menolak untuk berpangku tangan.
"Kami cuma harus melihat diri kami sendiri, mencoba melakukan yang terbaik semampu kami ," kata Rivola lagi.
"Apapun yang terjadi di posisi depan ... kami hanya harus fokus untuk menjadi salah satu yang berada di sana."
"Itu tidak mengubah cara kami dalam mendekati balapan."
Kejuaraan akan dilanjutkan dengan seri ke-15 MotoGP Jepang di Mobility Resort Motegi, Jepang, pada akhir pekan ini, 23-25 September 2022.
Baca Juga: Hambat Quartararo Raih Gelar, Marquez Merasa Tak Enak Hati
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar