Hal itu terjadi setelah laporan dari media Inggris, The Guardian, mengungkap nasib para imigran yang bekerja sebagai buruh untuk membangun sarana prasarana Piala Dunia 2022.
Dalam laporan tersebut, Qatar dikabarkan tidak memperhatikan nasib para pekerja dan memberikan upah sangat kecil.
Selain masalah hak asasi manusia, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah disebut tidak lepas dari kasus penyuapan dan korupsi di dalam FIFA.
Kasus korupsi dan penyuapan tersebut bahkan sempat melibatkan banyak petinggi, termasuk mantan Ketua Umum FIFA, Sepp Blatter.
Isu tersebut pun ikut mendapatkan sorotan dari para pemain yang akan ikut berlaga di ajang Piala Dunia 2022.
Salah satunya adalah bek tengah Real Madrid asal Jerman, Antonio Ruediger.
Dilansir BolaSport.com dari AS, Ruediger menyebut penunjukan Qatar sebagai tuan rumah murni karena keputusan pihak berwenang.
Namun, Ruediger menyebut secara tidak langsung bahwa Qatar tidak layak untuk menjadi tuan rumah.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS.com |
Komentar