BOLASPORT.COM - Bek Real Madrid, Antonio Ruediger, menyebut Qatar tidak layak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Hal itu disebabkan banyaknya skandal yang terjadi sebelum pergelaran berlangsung.
Piala Dunia 2022 akan segera digelar dalam dua bulan mendatang dengan Qatar sebagai tuan rumahnya.
Selama satu bulan penuh, sebanyak 32 negara akan saling bersaing untuk meraih supremasi tertinggi di kompetisi paling akbar sepak bola dunia tersebut.
Akan tetapi, jelang penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang akan digelar mulai November mendatang, banyak kritik bermunculan.
Kritik tersebut disasarkan kepada tuan rumah Piala Dunia edisi kali ini, yakni Qatar.
Berbagai kritik dan kecaman yang disampaikan tidak lepas dari banyaknya skandal yang terjadi di Qatar.
Salah satu isu yang paling banyak menyita perhatian para pemerhati sepak bola adalah masalah hak pekerja dan para imigran.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Qatar disebut melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Hal itu terjadi setelah laporan dari media Inggris, The Guardian, mengungkap nasib para imigran yang bekerja sebagai buruh untuk membangun sarana prasarana Piala Dunia 2022.
Dalam laporan tersebut, Qatar dikabarkan tidak memperhatikan nasib para pekerja dan memberikan upah sangat kecil.
Selain masalah hak asasi manusia, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah disebut tidak lepas dari kasus penyuapan dan korupsi di dalam FIFA.
Kasus korupsi dan penyuapan tersebut bahkan sempat melibatkan banyak petinggi, termasuk mantan Ketua Umum FIFA, Sepp Blatter.
Isu tersebut pun ikut mendapatkan sorotan dari para pemain yang akan ikut berlaga di ajang Piala Dunia 2022.
Salah satunya adalah bek tengah Real Madrid asal Jerman, Antonio Ruediger.
Dilansir BolaSport.com dari AS, Ruediger menyebut penunjukan Qatar sebagai tuan rumah murni karena keputusan pihak berwenang.
Namun, Ruediger menyebut secara tidak langsung bahwa Qatar tidak layak untuk menjadi tuan rumah.
Menurut mantan bek Chelsea itu, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 membuktikan uang memainkan peran penting dalam dunia sepak bola.
"Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia bukanlah keputusan yang dibuat untuk para penggemar dan para pemain," ucap Ruediger.
"Itu menunjukkan bahwa uang memainkan peran penting dalam dunia sepak bola."
"Saya melihat perdebatan tentang boikot sebagai sesuatu yang harus dilakukan oleh institusi, bukan para pemain."
"Tentu saja kami harus melihat hal-hal secara kritis dan kami telah melakukannya," lanjut Ruediger.
Sebelumnya, sempat ada wacana yang menyebut Piala Dunia 2022 harus diboikot karena banyaknya skandal yang terjadi.
Namun, FIFA nampaknya tidak akan mengambil keputusan itu karena sudah banyak hal yang dipersiapkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS.com |
Komentar