"Saya tidak berpikir kita harus memaksakan perintah untuk membantu Pecco sekarang," ucapnya.
"Tentunya hal itu seharusnya tidak mengganggunya, tetapi ia harus melakukan balapan dan Ducati seharusnya tidak memperlambatnya sekarang," ujar Capirossi.
"Setelah itu kita akan lihat apa yang akan terjadi," ucapnya sebagaimana dikutip BolaSport.com dari AS.
Kemenangan Bastianini di Aragon menyebabkan Bagnaia kehilangan lima poin penting.
Hasil tersebut membuat persaingan trio pembalap papan atas klasemen hanya terpaut 17 poin dan semua masih berpeluang untuk memenangkan gelar.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Jepang 2022 - Ducati Mendominasi, Fabio Quartararo Ke-3
"Bagnaia memiliki peluang besar saat ini untuk menang, tetapi juga Fabio melakukannya dengan baik dan hal yang sama dapat dikatakan untuk Aleix dengan Aprilia. Mereka semua sangat dekat dan dengan lima balapan tersisa, semuanya sangat terbuka," tutur Capirosi.
Pembalap yang memenangkan tiga balapan beruntun di Motegi pada musim 2005 sampai 2007 bersama pabrikan asal Borgo Panigale itu kemudian memberikan tanggapannya kapan bagi Ducati menerapkan permainan tim.
Menurutnya Ducati harus segera mengambil keputusan untuk menerapkan permainan tim setelah MotoGP Thailand.
"Kami harus melihat apa yang terjadi di sini dan di Thailand, lalu mempelajari situasinya," kata Capirossi.
"Ketika Anda memiliki kemungkinan bahwa dua pembalap Anda bisa memenangkan gelar, maka wajar jika kedua pembalap memiliki peluang untuk memenangkannya. Kita lihat saja apa yang akan terjadi," ujar Capirossi.
Baca Juga: Cuma Keputusan Ugal-ugalan, Sikap Heroik Tak Bikin Marc Marquez Rajai MotoGP Lagi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | AS.com |
Komentar