BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, semakin tertekan dalam usahanya mempertahankan gelar Juara Dunia, ada tiga pembalap yang siap menjegal Quartararo di lima balapan tersisa.
Meski masih memimpin di puncak klasemen MotoGP 2022, tampaknya makin hari tidur Quartararo semakin tidak nyenyak.
Pasalnya, kini ada tiga pembalap yang bisa saja menjegalnya dari puncak klasemen di lima balapan tersisa musim ini.
Hal tersebut tak lepas dari hasil mengecewakan dari seri sebelumnya di Sirkuit Aragon, Spanyol.
Insiden yang membuatnya nir poin dalam balapan akhir pekan lalu, membuat selisih poin dengan para rivalnya semakin kecil.
Quartararo hanya unggul 10 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), 17 poin dari Aleix Espargaro (Aprilia) dan 48 poin dari Enea Bastianini (Gresini).
Dua nama di awal pasti sangat diwaspadai oleh Quartararo, apalagi Bagnaia yang tampil sangat apik dalam empat balapan terakhir.
Quartararo juga meyakini bahwa tiga pembalap teratas di klasemen akan berusaha untuk meraih hasil maksimal di lima balapan tersisa.
Quartararo juga menyebut Bastianini bisa saja menjadi pembalap yang merecoki usahanya untuk mempertahankan gelar Juara Dunia.
Baca Juga: MotoGP Jepang 2022 - Diwarnai Kebakaran Pit, Kru Aprilia dan Suzuki Jadi Pahlawan
"Saya tidak akan mengatakan ini seperti awal musim dan kami semua mendorong seperti orang gila," ucap Quartararo mengomentari perebutan gelar.
"Tapi ketiganya dan Enea semuanya menginginkan gelar itu."
"Fakta bahwa kami bertiga hanya terpaut 17 poin akan memastikan bahwa kami mendorong diri kami secara maksimal. Saya pikir itu bagus."
Untuk Bastianini sendiri, Quartararo belum menganggapnya sebagai ancaman yang sangat serius karena jarak poinnya masih cukup jauh.
Namun Quartararo tidak segan untuk mengakui bahwa Bastianini adalah pembalap yang kuat.
Terbukti dari dua balapan terakhir, Bastianini selalu menjalani duel sengit untuk memperebutkan posisi terdepan.
"Sebagai pembalap dia hebat, super kuat," ucap Quartararo memuji Bastianini.
"Dengan lima balapan tersisa, dia kurang menjadi pesaing karena dia tertinggal 48 poin."
Baca Juga: Dikontrak Mandalika SAG Team dengan Meyakinkan, Juara Dunia Moto3 Menuju Target Besar
"Di Aragon dia menunjukkan balapan yang hebat. Jadi saya melihatnya sebagai rival."
"Tapi tentu saja sedikit lebih jauh dari Pecco dan Aleix."
Untuk mewujudkan misi Quartararo mempertahankan gelar Juara Dunianya, pembalap yang kerap disapa El Diablo tidak akan mengendurkan semangatnya.
Quartararo juga sudah belajar dari masa lalunya, entah itu unggul banyak poin atau sedikit tetap harus memberikan yang terbaik di setiap balapan.
"Saya akan selalu mengemudi dengan maksimal. Itu pelajaran yang saya dapat di tahun 2020," ucap Quartararo.
"Setiap kali saya mendapatkan poin dari Joan Mir, saya senang.
"Tapi tahun lalu saya selalu berusaha berjuang untuk meraih kemenangan dan memberikan yang maksimal meski dengan keunggulan 30 poin."
"Tahun ini juga, meskipun saya tidak pernah memimpin besar. Tentu saja saya akan memberikan 100 persen dalam lima balapan terakhir."
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Jepang 2022 - Ducati Mendominasi, Fabio Quartararo Ke-3
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar