"Namun ia juga mampu menunjukkan performa terbaik di posisi yang ia mainkan dan memiliki kemampuan teknik yang luar biasa," ujar Deschamps menambahkan.
Penampilan Eriksen saat ini memang tidak menunjukkan tanda-tanda dari sisa perjuangannya pada Piala Eropa 2020.
Eriksen sempat tidak sadarkan diri karena insiden henting jantung saat melawan Finlandia.
Begitu sembuh, Eriksen memutuskan kembali ke sepak bola dan penampilannya konsisten berada di level tertinggi.
Setelah sempat membela Brentford selama setengah musim, Eriksen memutuskan pindah ke Man United pada awal musim 2022-2023.
Bersama Man United, Eriksen dipercaya sebagai salah satu andalan di klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Tantangan tersebut tidak masalah meski Eriksen sudah berusia 30 tahun dan Man United memilki pemain lebih muda.
Christian Eriksen’s game by numbers vs. France:
100% dribbles completed
84% pass accuracy
80 touches
9/16 crosses completed
8 key passes
4/7 ground duels won
2/3 long balls completedAbsolute genius. ???? pic.twitter.com/fKaSh4h7tI
— Statman Dave (@StatmanDave) September 25, 2022
Baca Juga: Eric Cantona: Man United Harusnya Dipimpin Orang yang Paham Sepak Bola
Posisi Eriksen di lini tengah Man United tidak tergantikan dan ia menjadi bagian sentral dari taktik pelatih Man United, Erik ten Hag.
Pengalaman Eriksen menjadi faktor penting yang membantu konsistensi penampilannya saat ini.
Timnas Denmark dan Man United pun beruntung memiliki Eriksen yang selalu bisa diandalkan.
Tugas Christian Eriksen untuk menjadi andalan lini tengah masih akan berjalan panjang pada musim ini.
Selain bersama Man United, Christian Eriksen juga harus mengemban tugas di timnas Denmark untuk Piala Dunia 2022.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Lequipe.fr |
Komentar