BOLASPORT.COM - Timnas Inggris memiliki segudang permasalahan dengan Gareth Southgate yang selalu keras kepala di tengah persiapan menjelang Piala Dunia 2022.
Timnas Inggris seddang terseok-seok jelang bergulirnya Piala Dunia 2022 yang bakal digelar November mendatang.
Penampilan The Three Lions memiliki tren menurun sejak awal tahun 2022 yang memiliki perbedaan signifikan dengan tahun 2021.
Tahun ini, dari tujuh laga yang dilakoni, skuad asuhan Gareth Southgate hanya menang sebanyak dua kali.
Sisanya timnas Inggris hanya mencatatkan dua kali hasil imbang dan mengalami kekalahan di tiga laga.
Tentu ini bukan hasil yang baik mengingat kualitas para pemain Inggris sangat merata di setiap lini mulai dari pemain utama hingga pelapis.
Kritikan juga banyak tertuju kepada Gareth Southgate sebagai pelatih yang dinilai enggan mendengarkan pendapat para pandit terkait keputusannya.
Melansir dari Daily Mail, salah satu faktor yang menyebabkan Inggris kini kesulitan untuk mendapatkan kemenangan adalah minimnya kreativitas pemain.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Gareth Southgate Sadar Nasibnya di Timnas Inggris Ditentukan setelah Piala Dunia 2022
Timnas Inggris hanya mampu mencetak satu gol yang berasal dari skema permainan terbuka dari 63 peluang yang diperoleh di ajang UEFA Nations League 2022.
Tahun 2021 lalu, Inggris memiliki statistik yang cukup apik dengan mencetak 52 gol dan mampu melaju ke final Euro 2020.
Inggris juga berhasil menjaga gawangnya untuk tak kebobolan sejumlah 13 kali dari 19 laga yang dimainkan.
Tahun ini, Inggris sudah kebobolan 12 kali dari tujuh laga dan hanya sekali mencatatkan cleansheet.
Southgate dinilai menutup mata atas minimnya kreativitas timnya padahal memiliki banyak pemain berkualitas dari segi mengatur permainan.
Terbaru, Southgate memutuskan untuk tak memainkan beberapa pemain kreatif seperti Trent Alexander-Arnold, James Ward-Prowse, hingga Jarrod Bowen.
Khusus bagi Alexander-Arnold dan Ward-Prowse, keduanya bisa menjadi senjata ketika menghadapi bola-bola mati.
Keduanya sudah terbukti berhasil memanfaatkan kekreativitasan saat di klubnya masing-masing.
Baca Juga: Prancis Diobrak-abrik, Deschamps Justru Kirim Pujian ke Eriksen
Bagi Alexander-Arnold sendiri, mengutip catatan dari WhoScored, dirinya mampu membuat 59 penciptaan peluang sejak awal musim lalu.
Pemain Liverpool ini hanya kalah dari Harry Kane (62) dan Bukayo Saka (65). Hal tersebut tentu apik mengingat posisinya sebagai seorang full-back.
Padahal, ia adalah andalan Liverpool sejak debut pada 2016 lalu dan menjadi pemain yang sudah mengoleksi semua trofi di level klub dengan lebih dari 60 assist sebagai seorang full-back.
Southgate menutup mata atas statistik dari Alexander-Arnold dengan lebih memainkan pemain yang bertipikal menyerang seperti Reece James dan Kieran Trippier.
Since his breakthrough in 2018, Trent Alexander-Arnold has played 17/58 England games.
In that time, he’s won every trophy available at Liverpool and recorded over 60 assists from RB.
He’s not in the matchday squad for England's final game before the World Cup ???? pic.twitter.com/W9jXC3h5EZ
— B/R Football (@brfootball) September 26, 2022
Sejak debut pada 2018 lalu dengan Inggris, Alexander-Arnold hanya memainkan 17 laga dari 58 laga dengan 76 persen kemenangan.
Di sisi lain, pemanggilan Harry Maguire di tengah inkonsistensinya bersama Manchester United juga menimbulkan pertanyaan.
Southgate mengungkapkan bahwa Maguire menjadi figur penting tim, tetapi fakta di lapangan berkata tidak demikian.
Dalam laga terakhir di UEFA Nations League melawan Italia, Maguire bermain sejak menit pertama dan gagal memberi impresi yang baik.
Baca Juga: PIALA DUNIA - Belanda di Atas Angin, Van Dijk Pasang Target Tinggi
Inggris pada akhirnya takluk dengan skor 0-1 dari Gli Azzurri via gol tunggal Giacomo Raspadori.
Fikayo Tomori yang tampil apik bersama AC Milan nasibnya sama seperti Alexander-Arnold yang tak masuk skuad dalam laga melawan Jerman.
Southgate lebih memilih Kyle Walker, dibandingkan dengan Tomori juga Eric Dier yang performanya menanjak bersama Tottenham Hotspur.
Trio Walker, Maguire, dan Stones seperti sudah paten bagi Southgate dan tidak bisa diubah apapun kondisi performa mereka.
Kini, tinggal menunggu waktu pada gelaran Piala Dunia 2022 seberapa jauh Inggris akan melaju.
Dengan segudang permasalahan, Southgate akan menjadi penanggung jawab utama atas keras kepalanya juga menutup mata untuk tak memainkan pemain kreatif.
Ajang Piala Dunia 2022 nanti akan menjadi pembuktian Gareth Southgate di tengah inkonsistensi yang dialami pasukan Tiga Singa.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, Whoscored.com |
Komentar