BOLASPORT.COM - Dua mantan pemain Juventus, Dejan Kulusevski dan Matthijs de Ligt, sudah memberikan peringatan soal metode kepelatihan Massimiliano Allegri.
Juventus memang tengah diguncang isu tidak sedap soal pelatih mereka, Massimiliano Allegri.
Hal itu tidak lepas dari performa buruk Juventus di berbagai kompetisi pada awal musim 2022-2023 ini.
Dalam enam laga terakhir mereka di berbagai kompetisi, Juventus belum sekali pun meraih kemenangan.
Bahkan, Juventus mengalami dua kekalahan di dua laga awal mereka di ajang Liga Champions 2022-2023.
Di ajang Liga Italia 2022-2023, Juventus malah memberikan kemenangan pertama kepada AC Monza.
Si Nyonya Tua harus bertekuk lutut di hadapan saudara tiri AC Milan itu dengan skor tipis 0-1.
Baca Juga: Kenang Momen saat Bela Juventus, Bernardeschi: Setiap Hari Selalu Ada Tekanan
Massimiliano Allegri pun dituding menjadi sosok yang pantas disalahkan atas performa buruk Juventus musim ini.
Allegri dinilai tidak mampu memberikan permainan yang menarik dan layak ditonton seperti musim-musim sebelumnya.
Bahkan, dua mantan pemain Juventus, Dejan Kulusevski dan Matthijs de Ligt, pun ikut memberikan gambaran bagaimana metode kepelatihan Allegri.
Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, De Ligt menyebut kalau tidak intensitas dalam latihan Juventus.
Allegri dinilai terlalu mementingkan taktik daripada fisik yang sebenarnya juga diperlukan dalam permainan sepak bola.
"Kedua metode pelatihan itu sulit, tetapi di Italia, ini lebih tentang taktik dan sistem, lebih sedikit intensitas dan di atas semua itu lebih sedikit berlari," ucap De Ligt.
Tidak hanya itu, bek tengah asal Belanda itu juga sempat menyebut kalau Juventus tidak memiliki semangat untuk mengejar gelar Liga Champions.
"Saya sangat menikmati waktu saya di Juventus, tetapi saya merasa waktunya telah tiba untuk tantangan baru," kata De Ligt.
"Juve adalah tim yang hebat, tetapi datang ke sini adalah langkah lain bagi saya karena Bayern memiliki ambisi untuk memenangi Liga Champions. Saya tidak merasakan hal itu di Juve," ucap De Ligt melanjutkan.
Sementara itu, Dejan Kulusevski menyampaikan hal yang sedikit berbeda dibandingkan De Ligt.
Akan tetapi, Kulusevski juga menyampaikan kalau tidak ada kerja keras yang dituntut dalam metode latihan Allegri.
"Kami bekerja keras setiap hari, lebih dari yang saya lakukan di Italia. Saya suka cara kami bekerja di sini di London. Tentunya itu adalah jasa pelatih. Saya sangat senang bermain untuknya," kata Kulusevski.
"Di Tottenham, kami bekerja lebih banyak di gym dan hasilnya ada di sana. Dunia saya telah berubah."
"Saya harus mengatakan bahwa saya belum pernah bertemu seseorang yang termotivasi seperti Conte dalam hidup saya," imbuh winger asal Swedia itu.
Baca Juga: Inter Milan Akui Sempat Dekati Paulo Dybala Sebelum Pulangkan Lukaku
Kini, Juventus hanya tinggal memikirkan apakah akan tetap menggunakan jasa Massimiliano Allegri sebagai pelatih atau tidak.
Menurut para penggemar, Juventus tentu akan rugi apabila tetap mempertahankan Massimiliano Allegri sebagai pelatih mereka.
Namun, semuanya berada di tangan pimpinan Juventus untuk memecat eks allenatore AC Milan itu atau tidak.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | football Italia |
Komentar