Quartararo masih cukup kesulitan bersaing untuk podium.
"Terlepas dari kecelakaan Pecco Bagnaia dan masalah teknis Aleix Espargaró, yang membuat keduanya tanpa poin, Fabio Quartararo terus berada dalam tren menurun dan belum menemukan set-up yang tepat," kata Criville.
"Yamaha jelas kurang memiliki sedikit akselerasi dan tenaga. Pembalap Prancis ini tidak mampu bertarung dengan grup terdepan dan finis di urutan kedelapan," tuturnya.
"Jika ia terus seperti ini, para pesaingnya kemungkinan besar akan mengejarnya."
"Masih ada empat balapan lagi hingga akhir musim, tetapi Anda tidak akan pernah tahu," ujar Criville dikutip BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga: Pembalap Indonesia, Mario Suryo Aji, Dipastikan Masih Bertahan di Kelas Moto3 pada 2023
Kendati begitu, Criville juga tak memungkiri bahwa apa saja bisa terjadi di lintasan, termasuk faktor keberuntungan itu.
Namun Criville menambahkan, perebutan gelar juara dunia masih terbuka kepada tiga pembalap teratas.
"Pecco Bagnaia gagal di Motegi dan apa pun bisa terjadi," ucap Criville.
"Yang jelas, perebutan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP masih terbuka dan Fabio Quartararo, Pecco Bagnaia dan Aleix Espargaró semuanya memiliki peluang untuk memperebutkan gelar," ujar Criville.
Selanjutnya, balapan akan berlanjut pada seri MotoGP Thailand 2022 yang akan bergulir 30 September - 2 Oktober 2022.
Baca Juga: Siasat Marc Marquez Jaga Motivasi di Tengah Kesulitan yang Menimpanya
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar