BOLASPORT.COM - Persis Solo masih akan dipimpin sementara oleh caretaker Rasiman pada dua pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023.
Hal ini disebabkan karena pelatih anyar Persis belum didaftarkan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) akibat terkendala administrasi.
Sebelumnya, Media Officer tim Bryan Barcelona berjanji akan mengumumkan sosok pelatih baru seusai laga pekan ke-10 kontra Bali United.
Namun setelah hampir dua pekan lamanya, Persis tak kunjung memperkenalkan sang nahkoda lantaran masalah administrasi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Keliling Stadion Pakansari Usai Bungkam Curacao, Apa Kata Shin Tae-yong?
Manajemen tim sudah mengirimkan surat penangguhan pelatih baru bernomor SPm.029/PSS/IX/2022 kepada PT LIB.
Hal ini mengingat pendaftarkan pelatih baru telah melebihi batas waktu yang ditetapkan dalam regulasi Liga 1 2022/2023.
Laskar Sambernyawa seharusnya sudah menetapkan pelatih baru selambat-lambatnya 30 hari setelah pemberitahuan pengakhiran kontrak pelatih kepala yang lama.
Sembari menunggu proses administrasi pelatih baru selesai, Fabiano Beltrame dkk akan kembali dipimpin caretaker Rasiman.
Rasiman ditugaskan memegang kendali tim pada laga melawan PSM Makassar dan RANS Nusantara.
"Persis menyatakan bahwa pelatih kepala baru Persis masih dalam proses administrasi imigrasi dan RECC," tulis pernyataan klub.
"Sehingga Persis menyampaikan Permohonan Penambahan Periode Caretaker Coach selama 2 pertandingan, yaitu pada laga melawan PSM Makassar (29/9) dan RANS Nusantara (6/10)."
Akibat keterlambatan mengumumkan pelatih, Persis Solo pun terancam hukuman denda ratusan juta. Meski begitu, manajemen tim menyatakan siap menanggung konsekuensinya.
Persis juga menyinggung agar PSSI kembali menggelar Kursus Kepelatihan Lisensi AFC Pro, yang mana adalah syarat minimal untuk melatih Liga 1 2022/2023.
Sehingga, Rasiman dan beberapa pelatih lokal lainnya berkesempatan memperbarui lisensi kepelatihan.
"Dengan adanya rilis ini, Persis juga memberikan kepercayaan penuh kepada Rasiman yang kini menakhodai Laskar Sambernyawa, untuk bisa mendapatkan lisensi AFC Pro sebagai syarat menjadi pelatih Liga 1."
"Namun sangat disayangkan karena PSSI terakhir kali menggelar Kursus Kepelatihan Lisensi AFC Pro pada 2020."
"Sehingga beberapa sosok pelatih di Indonesia urung mendapatkan akses untuk meraih lisensi tertinggi guna melatih tim Liga 1."
"Besar harapan Persis agar PSSI bisa segera bisa menggelar Kursus Kepelatihan Lisensi AFC Pro seperti yang dijanjikan, karena hal ini tidak lepas dari visi dan misi PSSI yang menyatakan bahwa program pengembangan kepelatihan merupakan prioritas PSSI dalam pembangunan sepakbola Indonesia."
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | persissolo.id |
Komentar