"Masalah terbesarnya adalah kami hampir tidak memiliki sesi dengan lintasan basah pada tahun ini," ujar Bagnaia.
"Di Jepang saya tidak merasakan sensasi apapun dengan bannya."
"Dalam situasi ini saya mengalami banyak kesulitan."
"Tetapi saya pikir kami memiliki sejumlah gagasan untuk menemukan feeling-nya. Jadi seharusnya akan lebih baik."
Masalah kurangnya kesempatan Bagnaia untuk beradaptasi juga disoroti oleh mantan pembalap sekaligus reporter MotoGP, Simon Crafar.
Dalam analisis jelang MotoGP Thailand, Crafar membeberkan bagaimana kecepatan dalam beradaptasi menjadi kelemahan Bagnaia.
"Balapan di Misano adalah contohnya," kata pemenang balapan GP500 itu.
"Setelah hari Jumat yang benar-benar sulit, jika dia tidak memiliki sesi di hari Sabtu untuk menyelesaikan masalahnya, dia mungkin tidak akan menang."
"Jadi itulah kelemahan yang saya lihat dari Pecco (Bagnaia) dan beberapa pembalap lainnya. Mereka memerlukan lebih banyak waktu di lintasan."
Baca Juga: Renovasi Kerb Sirkuit Mandalika Berkiblat ke Sirkuitnya Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Speedweek.com |
Komentar