Oleh karena itu, Stefano Cugurra sudah menyiapkan strategi khusus untuk melihat kedua pemain tersebut.
"Kami sudah melihat sistem permainan mereka sama dengan memainkan dua striker dalam beberapa pertandingan," kata Stefano Cugurra.
"Saya pikir kami sudah berlatih untuk mengantisipasi hal tersebut," tambahnya.
Selain itu, pelatih yang akrab disapa Teco ini juga menyoroti keberadaan Djajang Nurdjaman.
Di bawah kendalinya, Persikabo 1973 tampil impresif di 10 laga awal dengan mencatatkan 7 kemenangan dan 3 kekalahan.
Djajang Nurdjaman menjadi segilintir pelatih lokal yang masih bersaing di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Djanur, panggilan karibnya juga memiliki pengalaman mentereng, salah satunya membawa Persija juara ISL 2014.
"Saya pikir itu adalah pendapat dari dia (Djanur) dan respek saya. Dia adalah pelatih lama di Indonesia dan memiliki pengalaman di beberapa klub di liga Indonesia. Kami menghormati pelatih dari tim lawan," terang Teco.
"Namun, saya pikir semua harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik."
"Kami tidak melihat mudah atau susahnya, tetapi harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil positif," tegas Teco.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Baliutd.com |
Komentar