Seperti yang dilaporkan oleh BolaSport.com sebelumnya, tragisnya, gas air mata turut diberikan ke arah tribune penonton yang notabene sedang panik.
Akibatnya banyak korban berjatuhan yang berpangkal dari peluncuran gas air mata tersebut.
Korban yang terkena gas air mata disebutkan mengalami sesak napas dan kesulitan untuk melihat.
Hingga Minggu (2/10/2022) dini hari WIB korban meninggal dunia mencapai 127 orang (dan bertambah menjadi 187 jiwa sampai berita ini terbit) plus 200 orang mengalami luka-luka.
Tragedi kemanusiaan yang kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang, seolah membuka kembali sejarah kelam peristiwa besar di dunia sepak bola.
Jauh sebelum peristiwa di Kanjuruhan terjadi, momen meninggalnya ratusan korban jiwa dalam stadion sepak bola terjadi pada 1964.
???????? | URGENTE: Al menos 127 muertos y cerca de 200 heridos enfrentamientos en Indonesia en la que se considera la peor tragedia en un estadio de fútbol de la historia. pic.twitter.com/MYllmOnmlq
— Alerta News 24 (@AlertaNews24) October 2, 2022
Peristiwa yang dikenal dengan Estadio Nacional Disaster, tentu menjadi yang paling mengerikan sepanjang sejarah.
Dilansir BolaSport.com dari BBC, bencana di Estadio Nacional, Lima merupakan salah satu yang terparah dalam sepak bola dunia.
Momen nahas tersebut terjadi dalam pertandingan antara timnas Peru dan Argentina dalam kualifikasi Olimpiade Musim Panas 1964.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | BBC |
Komentar