Akan tetapi, tembakan gas air mata ini makin memperburuk keadaan karena menimbulkan kepanikan massa yang berujung munculnya korban jiwa.
Korban mengalami sesak napas sampai terinjak-injak saat berdesakan keluar stadion dalam situasi panik.
Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sudah mencapai 127 orang.
Tragedi Kanjuruhan pun mendapat sorotan dari media Amerika Serikat yang berkantor pusat di San Francisco, Bleacher Report.
Dikutip BolaSport.com dari akun Twitter resmi mereka, @brfootball, tampak ada kesalahan informasi.
"Liga sepak bola Indonesia dihentikan selama satu minggu setelah lebih dari 120 penggemar sepak bola meninggal dunia pada hari Sabtu ketika perkelahian meledak antara suporter Arema dan Persebaya Surabaya," kicau akun Twitter @brfootball.
Berdasarkan laporan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB, tragedi Kanjuruhan bukan kericuhan antarsuporter.
Peristiwa ini bermula saat oknum suporter merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar karena kecewa Arema FC kalah dari Persebaya.
"Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah," kata Nico.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Twitter.com/brfootball |
Komentar