Kepanikan tersebut membuat masa jadi menumpuk di satu sisi sehingga berujung jatuhnya banyak korban meninggal dunia.
Yunus Nusi menjelaskan bahwa PT LIB dan Panpel sebenarnya telah melakukan diskusi dan terjadi kesepahaman untuk menggelar kompetisi sesuai kick-off.
Hanya saja ada tambahan yakni suporter tim lawan tak boleh hadir ke stadion.
“Tentu dengan beberapa persyaratan salah satunya tidak menghadirkan supporter lawan ke stadion,” ujar Yunus Nusi kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Stadion Madya, Minggu (2/10/2022).
“Itu menjadi rujukan dari pihak panpel dan LIB untuk ber-positive thinking. Sulit untuk ada kerusuhan ketika tidak ada rivalitas supporter karena suporter Persebaya tidak datang,” ucapnya.
Terkait penembahkan gas air mata itu, Yunus Nusi mengatakan bahwa kemanan pastinya lebih paham.
Namun, karena kerusuhan terjadi begitu cepat sehingga memang tim keamanan pun mengambil langkah cepat.
“Begitu cepat kejadian itu tentu pihak keamanan ambil langkah. Tentu pihak keamanan sendiri sudah dipikirkan dan dikaji dengan baik karena memang kita liat bersama pascapertandingan turun ke lapangan dan tentu pihak keamanan ambil langkah-langkah antisipatif,” kata Yunus.
Sementara itu, kapasitas Stadion Kanjuruhan saat laga tersebut memang menjadi sorotan.
Dari kapasitas yang ada adalah 37 ribu orang yang bisa masuk ke stadion.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar