"Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti”, urainya.
Baca Juga: Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan, FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Abel Camara menambahkan jika pemain dan staff Arema FC sempat tertahan beberapa jam di Stadion Kanjuruhan.
Setelah berhasil keluar stadion terlihat beberapa kendaraan yang terbakar.
Namun, perjalanan mereka cukup baik saat meninggalkan lokasi pertandingan.
“Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh."
"Ketika kami pergi, ketika semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion.
"Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan yang terbakar, tetapi kami memiliki perjalanan yang mulus ke pusat pelatihan kami, kami mengambil mobil dan pulang."
"Sekarang kami berada di rumah, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi," pungkasnya..
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | maisfutebol.iol.pt |
Komentar