BOLASPORT.COM - Pembalap Mooney VR46, Marco Bezzecchi, harus rela pulang dengan tanpa hampa usai finis satu setrip di luar zona poin pada MotoGP Thailand 2022.
Marco Bezzecchi selaku pemilik pole position alias start terdepan harus menyudahi MotoGP Thailand 2022 di Chang International Circuit, Buriram, Minggu (2/10/2022) di urutan ke-16.
Pembalap jebolan akademi Valentino Rossi itu sebenarnya melakukan start yang sangat baik dengan mengambil sisi luar pada tikungan pertama.
Sayangnya akselerasi Bezzecchi diganggu Jorge Martin (Prima Pramac) hingga kedua motornya bersenggolan dan melebar.
Meski begitu, Bezzecchi masih mampu memimpin balapan di awal lomba.
Baca Juga: Jadi Pengawal Bagnaia, Johann Zarco Disambut Bak Pahlawan oleh Bos Ducati
Tetapi imbas insiden tersebut, race direction memberi hukuman kepada Bezzecchi dengan turun satu posisi.
Bezzecchi sempat menghiraukan hukuman itu sampai tiga lap pertama.
Namun akhirnya Bezzecchi memberikan posisi kesatunya kepada Jack Miller (Ducati Lenovo).
"Saya memiliki start yang bersih, tetapi Martin terlalu dekat dengan saya sebelum tikungan, itulah sebabnya saya harus melebar," kata Bezzecchi dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
???? WATCH THE LIGHTS! WE ARE GO IN THAILAND! ????
Bezzecchi drops it over the nose of @88jorgemartin to lead! ????#ThaiGP ???????? pic.twitter.com/i9cyUJQbQp
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 2, 2022
Namun Bezzecchi menilai keputusan race direction dengan hanya menghukumnya tidak lah adil.
Bezzecchi menyatakan, seharusnya Martin juga mendapat perlakukan yang serupa.
"Penalti itu benar-benar tidak bisa dimengerti," kata Bezzecchi dengan ketus.
"Martin menyentuh saya baik di lintasan lurus maupun di tikungan dan akibatnya melebar. Tapi saya mendapat penalti dan dia tidak," ujar Bezzecchi.
Baca Juga: Sentilan Marquez ke Ducati: Jagokan Motor Bagnaia Kalahkan Quartararo dalam Perburuan Gelar MotoGP
Setelah mendapatkan penalti, penampilan Bezzecchi perlahan terus merosot dengan kehilangan banyak posisi.
Hukuman tersebut benar-benar membuat Bezzecchi kehilangan ritme balapannya dan kesulitan untuk kembali kompetitif.
Kemudian lintasan yang semakin mengering menambah situasinya makin sulit bagi pembalap asal Rimini, Italia itu.
Runner-up MotoGP Belanda itu bahkan memiliki gap 33,466 detik dari pemenang lomba, Miguel Oliveira (Red Bull KTM).
"Ketika trek benar-benar basah, saya sangat cepat dan merasa nyaman. Namun, penalti membuat saya sedikit keluar dari ritme," tutur Bezzecchi.
"Dan ketika trek menjadi lebih kering, saya merasa semakin buruk di atas motor. Saya lebih sering kehilangan cengkraman ban depan dan tidak percaya diri," ucapnya.
"Saya tidak ingin terjatuh dan membuang akhir pekan yang bagus."
"Bahkan tanpa penalti, hasilnya tidak akan jauh berbeda," ujar Bezzecchi.
Baca Juga: 180 Derajat Perbedaan Performa Quartararo di Mandalika dan Buriram
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar