Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Memberikan Luka Mendalam, Luis Milla: Sepak Bola Harusnya Memberikan Kebahagiaan
Selain itu, gas air mata yang ditembakkan di stadion juga ada ditelusuri.
Selanjutnya akan dilakukan koordinasi dengan pihak kesehatan untuk menentukan apakan gas air mata tersebut sudah kadaluarsa atau masih dalam batas aman.
Pasalnya, gas air mata disebut-sebut menjadi faktor penyebab kericuhan yang terjadi di stadion.
"Gas pasti punya kedaluwarsa, itu akan menjadi kunci kami tanya ke medis."
"Apakah ini karena sesak nafas, kadar oksigen, dan lainnya seperti apa," tambahnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Persija: Sepak Bola Dinikmati dan Berharap Tidak Pakai Rantis ke Stadion
Anam menambahkan jika pihaknya melihat adanya indikasi pelanggaran HAM yang membuat 125 nyawa melayang di tragedi Kanjuruhan.
Terutama kekerasan oleh aparat yang sempat tertangkap vidio dan beredar di media sosial.
”Beberapa informasi yang kami dapatkan, kekerasan memang terjadi,”
”Ditendang, kena kungfu di lapangan."
"Nah, itu tidak hanya Komnas HAM yang melihat tapi semua juga bisa lihat,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun News |
Komentar