BOLASPORT.COM - Miguel Oliveira menjadi bagian dari generasi emas MotoGP 2019. Walau tampil cukup mengesankan, nasibnya tak semujur rekan seangkatan.
Pada 2019 MotoGP kedatangan empat pembalap debutan dalam diri Francesco Bagnaia, Miguel Oliveira, Joan Mir, dan Fabio Quartararo.
Sulit untuk menepis bagaimana keempat pembalap memainkan peran penting dalam kejuaraan sampai sekarang.
Quartararo sudah bersinar sejak musim debut dan menjadi pembalap pertama di generasinya yang mampu menantang Marc Marquez.
Oliveira dan Mir unjuk gigi pada musim berikutnya dengan masing-masing mencetak kemenangan.
Pencapaian Mir lebih spesial karena juga menjadi juara dunia pada 2020. Quartararo menyusul dengan mengambil alih takhta pada musim berikutnya.
Adapun Bagnaia baru panas pada musim ketiganya.
Namun, begitu mencetak kemenangan pertama, pembalap yang menembus MotoGP sebagai juara dunia Moto2 itu nyaris tak terhentikan.
Pencapaian apik Oliveira dkk. makin tercermin ketika melihat daftar kemenangan pada MotoGP sejak 2019 hingga sekarang.
Baca Juga: Sabar, Belum Saatnya Marc Marquez Berbicara Kemenangan
Setelah Marc Marquez (15 kemenangan), posisi kedua hingga keempat secara berurutan dihuni Quartararo (11), Bagnaia (10), dan Oliveira (5).
Barangkali hanya Mir yang kurang berhasil dalam urusan mencetak kemenangan.
Akan tetapi, siapa yang peduli ketika pembalap asal Mallorca tersebut mampu merengkuh pretasi yang lebih penting yaitu juara dunia MotoGP.
Mau bukti? Lihat saja bagaimana Mir mampu mengunci tempat di Repsol Honda setelah ditinggal Suzuki hengkang dari kejuaraan.
Soal mengamankan tempat, justru Oliveira yang kurang beruntung.
Oliveira harus menerima nasib turun kasta ke tim satelit setelah terdepak dari kursinya di Red Bull KTM pada akhir musim ini.
Pembalap berkebangsaan Portugal tersebut akan mengadu nasib bersama RNF Aprilia pada MotoGP 2023.
Keputusan Oliveira memilih RNF Aprilia cukup menarik.
Pasalnya dia hanya akan mendapatkan motor Aprilia RS-GP dari musim ini, motor lama. Adapun di Tech3, dia masih ditawarkan dukungan pabrikan oleh KTM.
Baca Juga: Team Order Ducati Baru Sebatas Imbauan, Jadi Perintah kalau Sudah Saatnya
"Saya tidak tahu apakah saya akan memiliki penyesalan," kata Miguel perihal keputusannya kepada Sky, dilansir dari GPOne.
"Beberapa hal hanya bisa diketahui pada waktunya .... Setiap orang memiliki waktunya masing-masing."
"Saya berharap bisa mengeluarkan potensi dari motor saya berikutnya ke titik maksimal."
Langkah Oliveira memilih Aprilia bukannya tidak berdasar.
Aprilia sudah membuang status pabrikan papan bawah berkat kompetitifnya Aleix Espargaro dan Maverick Vinales musim ini.
Jurnalis MotoGP, Mat Oxley, dalam analisisnya di MotorsportMagazine.com juga menyebut gaya berkendara Oliveira yang halus lebih sesuai dengan Aprilia.
Salah satu alasan kenapa Oliveira kerap keteteran saat balapan berlangsung dalam cuaca cerah adalah karena motor KTM RC16 harus dikendarai secara agresif.
Musim ini Oliveira justru membangun reputasi sebagai spesialis hujan.
Dua kemenangannya terjadi dalam kondisi yang lebih menuntut kepercayaan diri ini yaitu saat MotoGP Indonesia dan MotoGP Thailand.
Baca Juga: Sentilan Marquez ke Ducati: Jagokan Motor Bagnaia Kalahkan Quartararo dalam Perburuan Gelar MotoGP
"Selama setahun kami sudah tahu motor seperti apa yang saya inginkan di lintasan basah dan tim tahu cara mengaturnya bagi saya," ungkap Oliveira.
"Saya telah belajar untuk memahami bagaimana caranya bertahan di ambang batas tanpa membuat kesalahan."
"Ini menyisakan ruang untuk tampil dengan cepat dalam kondisi demikian."
"Saya pikir saya juga sangat tenang, pikiran saya bebas karena saya tidak memiliki apa-apa untuk dipertaruhkan dalam kejuaraan."
"Jadi saya hanya ingin bersenang-senang dalam balapan dengan melakukan yang terbaik."
Musim depan Oliveira bakal tancap gas sejak awal karena Portugal akan menjadi tuan rumah dari seri pembuka MotoGP 2022.
PEMBALAP DAN JUMLAH KEMENANGAN PADA MOTOGP 2019-2022*
Pos | Pembalap | Debut | Kemenangan |
1 | Marc Marquez | 2013 | 15 |
2 | Fabio Quartararo | 2019 | 11 |
3 | Francesco Bagnaia | 2019 | 10 |
4 | Miguel Oliveira | 2019 | 5 |
5 | Maverick Vinales | 2015 | 4 |
5 | Enea Bastianini | 2021 | 4 |
7 | Andrea Dovizioso | 2008 | 3 |
7 | Alex Rins | 2017 | 3 |
7 | Franco Morbidelli | 2018 | 3 |
7 | Jack Miller | 2015 | 3 |
11 | Danilo Petrucci | 2012 | 2 |
11 | Brad Binder | 2020 | 2 |
13 | Joan Mir | 2019 | 1 |
13 | Jorge Martin | 2021 | 1 |
13 | Aleix Espargaro | 2009 | 1 |
*) kompetisi masih berlangsung | |||
Baca Juga: Pembelaan Zarco Usai Dicap Tak Nasionalis karena Bantu Bagnaia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar