Dalam sebuah wawancara terpisah, Southgate mengatakan bahwa Inggris akan lebih kuat setelah serangkaian hasil buruk yang mereka raih.
“Semua orang di Inggris menurut saya bisa melihat Inggris sedang berusaha mencapai prestasi yang hebat. Membuat pencapaian adalah hal yang luar biasa sulit,” kata Southgate.
“Jabatan pelatih Inggris berarti sema keputusan dan pemilihan pemain akan dipertanyakan, diperdebatkan, dan diremehkan. Keputusan seorang manajer pun tidak selamanya akan benar.”
“Hanya saja, saya harus kuat untuk mempertahankan diri dari permintaan populer masyarakat, serta melakukan yang menurut saya langkah terbaik untuk Inggris juara.”
“Seorang manajer harus bisa tenang saat semua orang panik dan menyalahkan mereka. Kalau percaya diri ketika diragukan semua orang, tetapi dengarkan juga kecemasan orang-orang.”
“Mereka cemas karena mereka peduli. Saya paham suporter Inggris ingin kami menang. Kalau kami gagal, tentu saya harus terima kritik mereka,” tutur Southgate.
Pelatih berusia 52 tahun itu pun optimistis Harry Kane dkk bisa membanggakan publik Inggris di Piala Dunia 2022.
“Kami ingin menyatukan warga Inggris, menciptakan kenangan, serta sejarah. Pada Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020, saya sudah katakan ke pemain, kalau bisa membanggakan rakyat, tim Inggris sudah melakukan hal luar biasa," kata Southgate.
“Saya tahu standar kesuksesan tim Inggris sudah naik. Hanya saja, kami harus fokus ke penampilan di lapangan dan sisanya akan mengikuti,” ucap Southgate lagi.
Gareth Southgate bukan satu-satunya orang yang ditemui oleh Pangeran William di St.George’s Park dalam perayaan 10 tahun pendirian pusat latihan sepak bola itu.
Pewaris tahta kerajaan Inggris tersebut juga bertemu dengan tim tunarungu Inggris, tim para-football, serta pesepak bola cilik yang berpartisipasi di Piala Dunia Anak Jalanan 2022.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | The Mirror |
Komentar