Tentunya bukan hasil yang dianggap "normal" bagi pasangan yang memenangi tujuh gelar atau lebih setiap tahunnya dari 2017-2019.
"Keduanya pernah begitu dominan selama bertahun-tahun tetapi mereka belum kembali ke level mereka sebelumnya dalam waktu yang lama," sahut Antonsen.
"Jadi saya bisa melihat rasa frustrasi mereka terus bertambah."
Juara Indonesia Masters 2019 itu melanjutkan kalimatnya dengan sebuah teori Marcus/Kevin juga terpengaruh dengan kecepatan kok.
"Saya merasa punya teori kenapa Kevin dan Marcus tidak tampil dengan baik dalam beberapa tahun terakhir," sambung Antonsen.
"Saya pikir salah satu penyebabnya adalah karena kita mendapatkan kok yang benar-benar pelan belakangan ini."
"Tentunya gaya bermain mereka tidak cocok dengan kok yang pelan. Mereka lebih menginginkan permainan dengan tempo yang cepat."
"Itulah teorinya. Anda bisa setuju atau tidak."
"Saya setuju," ucap Vittinghus menimpali.
Baca Juga: Eng Hian Ingatkan Fadia agar Tidak Tergantung kepada Apriyani
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, Youtube.com/TheBadmintonExperience |
Komentar