Sementara itu, dua tim pemilik rekor sempurna yang lain adalah raksasa mapan Bayern Muenchen dan Real Madrid.
Bayern tak tertandingi di Grup C yang dikenal sebagai grup maut.
Luciano Spalletti's #Napoli have now won nine of 11 games in all competitions this season and remain unbeaten.
Their results include beating Liverpool 4-1, AC Milan 2-1 away and tonight beating Ajax 6-1 away. ????????????#AjaxNapoli pic.twitter.com/efuAE43Bm9
— The Coaches' Voice (@CoachesVoice) October 4, 2022
Keunggulan mereka atas Napoli dan Manchester City ialah memiliki rapor tak kebobolan.
Bayern Muenchen secara beruntun mengatasi Inter Milan (2-0), Barcelona (2-0), dan Viktoria Plzen (5-0).
Di Grup F, Real Madrid masih konsisten mempertahankan performa juara bertahan.
Los Blancos meraup kemenangan atas Celtic (3-0), RB Leipzig (2-0), serta Shakhtar Donetsk (2-1).
Adapun satu lagi pemilik rekor sempurna adalah pencipta anomali di Grup B, Club Brugge.
Baca Juga: Angel Di Maria Cetak Hattrick Assist di Juventus: Ini Lebih Penting daripada Gol
Wakil Belgia ini secara prima memuncaki klasemen berisikan raksasa ataupun kuda hitam semodel Atletico Madrid, FC Porto, dan Bayer Levekusen.
Diprediksi bakal jadi bulan-bulanan, tim runner-up Piala Champions 1977-1978 malah sukses menjungkirbalikkan perkiraan khalayak.
Hebatnya, kemunculan Brugge di pucuk disertai rekor gawang steril alias nirbobol yang hanya dipunyai mereka dan Bayern sejauh ini.
Kemenangan berantai atas Leverkusen (1-0), Porto (4-0), dan Atletico (2-0) mendekatkan Brugge kepada sejarah untuk lolos pertama kali ke babak 16 besar sejak era Liga Champions.
Sebuah pencapaian istimewa buat ukuran salah satu klub yang paling tidak diunggulkan di fase grup Liga Champions karena menempati peringkat 4 terbawah tim dengan koefisien terendah.
You’re not dreaming! ???? 9/9! ????
WE ARE BRUGES! ???????? #CluAtl #UCL pic.twitter.com/op3uYaRBA0
— Club Brugge KV (@ClubBrugge) October 4, 2022
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Squawka, UEFA.com |
Komentar