"Dia mengalami lebih banyak pasang surut dalam beberapa tahun terakhir dia juga pemimpin Piala Dunia 2020, tetapi kemudian kalah," ucap Bagnaia.
"Tahun lalu ia berhasil merebut gelar. Tahun ini dia berhasil menjadi sangat konsisten, meskipun saya pikir motornya lebih rendah dari kita. Jadi dia melakukannya dengan sangat baik."
Saat ini Bagnaia bisa dibilang sebagai pembalap terbaik dari Ducati, bahkan Bagnaia mampu mengalahkan rekor kemenangan beruntun yang dicetak oleh Casey Stoner yaitu tiga kali kemenangan beruntun.
Akan tetapi ketika ditanya di era mana Bagnaia ingin balapan secara mengejutkan pembalap berusia 25 tahun tersebut ingin menjalani balapan di era 2000-an.
"Saya ingin mengemudi pada akhir 1990-an atau awal 2000," ucap Bagnaia.
Usut punya usut salah satu alasan yang membuat Bagnaia ingin menjalani balapan diera tersebut karena belum ada media sosial seperti sekarang ini.
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Target Besar Marc Marquez di Philip Island
Media sosial saat ini memang memegang peran penting di hampir semua aspek kehidupan.
Terkadang media sosial memberikan tekanan tersendiri untuk para atlet. Hal tersebut tidak lepas dari ekspetasi dari penggemar yang menginginkan idola mereka selalu meraih kemenangan.
Padahal hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan, oleh sebab itu untuk menjaga fokus Bagnaia sampai tidak melihat kolom komentar di media sosialnya.
"Karena tidak ada media sosial saat ini yang tentu saja membuat segalanya menjadi lebih mudah," ucap Bagnaia.
"Saya telah membuat langkah besar dalam hal itu, saya tidak melihat komentar dan hal-hal lainnya di media sosial lagi."
"Karena saya tidak perlu membuktikan kepada mereka bahwa saya cepat, saya harus membuktikan kepada diri sendiri dan orang-orang yang bekerja dengan saya."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar