"Dia meninggal karena serangan jantung ketika hendak dibawa ke rumah sakit," katanya dalam keterangan di ESPN.
Tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi terbawa masuk ke dalam stadion dan menyebabkan kondisi di lapangan kacau.
Un hincha falleció, un niño perdió la vista, le dispararon al cámara de TyC Sports... Un escandalo lo de Gimnasia vs Boca Juniors, el fútbol argentino se pudrió y es culpa de Chiqui Tapia pic.twitter.com/KHc7gyzj8t
— Hincha azUl???? (@Adearts99) October 7, 2022
Penonton di tribune panik dan banyak di antara mereka merangsek masuk ke lapangan.
"Tiba-tiba gas air mata datang, orang-orang mulai berlari dan kami tak mengerti apa pun," kata bek Gimnasia, Leonardo Morales.
"Saya memiliki anak berusia 2 tahun yang tak bisa bernapas. Saya membawanya ke ruang ganti karena melihatnya seperti itu membuat saya sakit."
"Ini gila, kami bermain sepak bola seperti biasa dan tiba-tiba berubah seperti ini," imbuhnya di Goal Italia.
Di luar stadion, insiden juga menyebabkan seorang wartawan media lokal, Tyc Sports, terkena peluru karet dari aparat.
Korban suporter yang tewas diketahui adalah seorang fan berusia 57 tahun dan hingga berita ini naik, ratusan orang di antaranya mengalami luka-luka.
Belakangan diketahui korban meninggal itu ialah Cesar Gustavo Regueiro, fan Gimnasia yang juga eks pesepak bola profesional.
— agatha (@AgaAleksi) October 7, 2022
???????????????? Tear gas and rubber bullets have been fired by the police near the Gimnasia La Plata stadium in tonight’s matchup with Boca in the Argentine League.
Both teams are in the locker room, the game has been suspended. pic.twitter.com/MbJ7HyxCUe
— Fanatiz (@fanatiztv_en) October 7, 2022
Insiden di Liga Argentina ini hampir mirip dengan yang terjadi pada Tragedi Kanjuruhan lantaran ada peran gas air mata yang menyebabkan kepanikan suporter di dalamnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ESPN.com, goal.com/it |
Komentar