BOLASPORT.COM - Empat pebulu tangkis Indonesia tengah mempersiapkan diri menghadapi dua turnamen Eropa (Denmark Open Open 2022 dan French Open 2022) yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Berdasarkan hasil undian Denmark Open 2022 (18-23 Oktober), Anthony Sinisuka Ginting terpisah pul dari Viktor Axelsen (Denmark) yang sudah menyingkirkan dia sebanyak empat kali dari lima turnamen.
Anthony Sinisuka Ginting akan comeback setelah mengalami cedera punggung pada Kejuaraan Dunia 2022.
Baca Juga: Siasat Herry IP Setelah Marcus/Kevin Turun Peringkat
"Progress cedera Anthony sudah oke. Persiapan sudah mantap. Latihan sudah full. Saat Kejuaraan Dunia, Viktor menyerang kanan-kiri, Anthony pontang panting jadi kena punggung," kata pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, saat ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Dari situ, pulang langsung ke dokter spesialis Dokter Nicholas juga ditangani fisioterapi, pelatih fisik juga untuk menguatkan ototnya," ujar Irwansyah.
"Ada waktu pemulihan 3 minggu latihannya sudah bagus. Undian Denmark Open, semuanya berat. Dari setiap pemain berat semua, tetapi memang yang terberat itu Viktor. Ginting di (pul) bawah, Viktor di (pul) atas."
"Yang kemungkinan cepat bertemu itu Jonatan. Tetapi, saya sudah siapkan pemain ini ada empat semuanya bagus. Jadi, saya yakin saja. Salah satu akan bertemu duluan dengan Viktor. Kalau menurut saya dengan persiapan kita seperti ini saya yakin bisa," tutur Irwansyah.
Irwansyah lalu mengungkapkan keunggulan Axelsen yang saat ini menduduki peringkat pertama dunia.
Axelsen merebut empat gelar juara dari lima turnamen yang diikutinya yakni All England, Indonesia Masters, Indonesia Open, Malaysia Open, gelar Juara Dunia.
"Cara bermain dia itu tidak gampang dimatikan. Dari tangkis smesnya, defence-nya kuat banget. Cara mainnya harus dilarikan dulu, jangan langsung diserang. Dia harus dibuat sedikit lari agar pertahanannya goyang," tutur Irwansyah.
"Jonatan di Prancis (French Open 2019) pernah menerapkan strategi itu. Jadi, memang itu strateginya. Pertahanan pemain juga diperkuat. Latihan menangkis smesnya sudah sebulan ini diperkuat untuk membendung serangan pemain seperti Viktor dan musuh-musuh yang lain."
"Kadang-kadang mereka ini sudah benar strateginya saat bermain sesuai apa yang sudah saya arahkan. Tetapi, dari bola pemberian mereka itu banyak tanggung. Masuknya tidak lewat orang sampai belakang. Viktor itu kan tinggi, smesnya bagus sekali," ucap Irwansyah.
"Kalian bisa lihat dari serangan Jonatan. Ginting juga tidak gampang dimatikan. Tetapi, saat angkat bola tidak melewati Viktor itu tanggung. Viktornya jadi lebih enak. Bukan dia hebat banget."
Menurut Irwansyah, sebagao pelatih dan mantan pemain, Axelsen memang bagus, tetapi tidak luar biasa.
"Makanya dari sini dari motivasi mereka meningkat. Pikiran ini penting sekali. Yang mereka lihat Viktor itu kuat. Tembok ini tidak bisa rubuh. Jadi, mereka harus siap. Rileks saja untuk mengalahkan Viktor," ucap Irwansyah.
Axelsen sebelum berada di puncak peringkat dunia juga sering mengalami kekalahan. Namun, sekarang dia lebih percaya diri sehingga performanya bisa konsisten.
"Makanya kalau pemain kita lebih yakin apa yang mereka punya, itu bisa karena pemain andalan kita Jonatan, Ginting, Vito, dan Chico adalah pemain hebat. Pemain yang dilihat di seluruh dunia melihat, memperhitungkan,dan belajar dari mereka juga," kata Irwansyah.
"Jadi, yang penting mereka yakin. Jangan berpikir serangan Viktor itu bagus sekali, pertahanannya ini, serangannya begini, jangan. Saya memberi yang terbaik dulu saja."
Irwansyah menolak menyebut fisik anak asuhnya lemah sehingga belum mampu menaklukkan Axelsen
"Pemain kami disini fisiknya sudah kuat semua. Terkadang kendala dari beban itu dan mereka berpikir Viktor itu bagus, jadi sedikit goyang. Waktu nyerang Viktor tidak mati, kok bisa kena terus. Padahal, tidak apa-apa," ucap Irwansyah.
"Dia menyerang, pemain tidak mati juga sama kan. Berarti, siapa yang kuat dia bisa. Jadi, terus tanamkan dan mereka sudah sebulan ini meyakinkan diri bahwa mereka lebih kuat dan lebih bagus."
Meski begitu, Irwansyah juga berharap Anthony dan kawan-kawan tidak hanya fokus mempersiapkan diri menghadapi Axelsen.
"Kita juga jangan sampai lengah, fokusnya ke Viktor yang lainnya tidak. Kalau nanti tidak fokus nanti sebelum bertemu Viktor dibantai pemain lain lagi. Jadi, kami memang mempersiapkan semuanya ini," aku Irwansyah.
"Saat saya pulang ke rumah, malam saya analisis video pertandingan pemain-pemain yang lain, Aapa keunggulan mereka. Jadi, pasti kita fokus ke Viktor. Tetapi, yang lain juga berjalan. Ginting pada babak pertama (Denmark Open) bertemu Lakshya Sen (India). Itu tidak gampang juga."
"Saya juga ada arahan bagaimana lawan Lakshya Sen, ketemu lagi yang lain. Sama juga seperti Chico, Jonatan, Shesar."
"Pemain 10 besar sudah pernah dikalahkan Jonatan dan Ginting makanya yang saya bilang, mereka percaya saja bahwa mereka pemain yang bagus dan fisik. Mereka lebih kuat dari musuh-musuh mereka dan itu bisa," kata Irwansyah.
"Saya yakin karena setiap hari bersama. Mereka benar-benar maksimal. Awalnya tidak mudah menempa fisik mereka. Kini, mereka sudah terbiasa. Memang biasanya latihan kami juga ada arahan seminggu sebelum kejuaraan latihannya bagaimana. Kapan turunnya, kapan naiknya."
Irwansyah juga memastikan persiapan tur Eropa selama tiga pekan setelah Japan Open cukup bagi anak asuhnya,
"Minggu depan intensitas latihan sudah sedikit turun. Tetapi, tetap kualitasnya bagus. Kami sudah banyak membahas mengenai strategi dan cara bermain," ucap Irwansyah.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar