Pasalnya "titah" dari Ducati adalah pembalap boleh menyalip Bagnaia jika sedang mengejar kemenangan atau posisi tiga besar.
Zarco sendiri akan finis di posisi ketiga jika menyalip Bagnaia. Akan tetapi, juara dunia dua kali itu punya alasan untuk tidak melakukannya.
"Situasinya akan menjadi berisiko begitu saya keluar dari jalur," kata Zarco, dikutip BolaSport.com dari Motorsport-total.com.
"Bodoh rasanya jika membuat kesalahan."
Balapan MotoGP Thailand diwarnai hujan yang cukup deras sehingga pembalap rentan terjatuh jika melebar.
Selain itu Zarco juga menegaskan bahwa dia tidak ingin membuat masalah di dalam Ducati.
Sekadar informasi, kontrak Zarco ditangani secara langsung oleh pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu, dan bukannya oleh Pramac Racing.
Ducati bisa dibilang berjasa terhadap karier Zarco karena memberinya tempat ketika dia hampir tersingkir dari MotoGP gegara kegagalan bersama KTM.
Menjegal ambisi Ducati untuk memutus puasa gelar yang sudah berlangsung selama 15 tahun tentunya menjadi hal terakhir yang diharapkan Zarco.
Baca Juga: Mencari Penerus Guru Valentino Rossi, MotoGP Jaring Talenta di Amerika Latin
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport-total.com |
Komentar