BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac Racing, Johann Zarco, mengindikasikan akan membantu Fracesco Bagnaia dalam merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.
Johann Zarco tak berharap banyak dengan peluangnya walau secara matematis masih bisa menjadi juara dunia MotoGP 2023.
Johann Zarco bertengger di peringkat tujuh klasemen dengan koleksi 151 poin, terpaut 68 poin dari pemuncak klasemen, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Dengan maksimal 75 poin untuk diraih dalam tiga balapan tersisa, tentunya tantangan yang dihadapi Zarco jauh dari kata mudah.
Zarco pun dengan legawa menerima peran wingman untuk pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, yang peluangnya paling besar.
Bagnaia hanya terpaut dua poin dari Quartararo.
Kebesaran hati Zarco terbukti ketika dia memilih untuk tidak menyalip Bagnaia pada balapan MotoGP Thailand akhir pekan lalu.
Padahal Zarco memiliki ritme lebih bagus daripada Bagnaia saat berada di belakangnya pada pengujung lomba.
Zarco pun sejatinya punya izin dari Ducati, partner dari tim Pramac Racing, untuk menyalip Bagnaia.
Baca Juga: Ayah Marco Simoncelli Sebut Kembalinya Marc Marquez Membuat MotoGP Jadi Seru
Pasalnya "titah" dari Ducati adalah pembalap boleh menyalip Bagnaia jika sedang mengejar kemenangan atau posisi tiga besar.
Zarco sendiri akan finis di posisi ketiga jika menyalip Bagnaia. Akan tetapi, juara dunia dua kali itu punya alasan untuk tidak melakukannya.
"Situasinya akan menjadi berisiko begitu saya keluar dari jalur," kata Zarco, dikutip BolaSport.com dari Motorsport-total.com.
"Bodoh rasanya jika membuat kesalahan."
Balapan MotoGP Thailand diwarnai hujan yang cukup deras sehingga pembalap rentan terjatuh jika melebar.
Selain itu Zarco juga menegaskan bahwa dia tidak ingin membuat masalah di dalam Ducati.
Sekadar informasi, kontrak Zarco ditangani secara langsung oleh pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu, dan bukannya oleh Pramac Racing.
Ducati bisa dibilang berjasa terhadap karier Zarco karena memberinya tempat ketika dia hampir tersingkir dari MotoGP gegara kegagalan bersama KTM.
Menjegal ambisi Ducati untuk memutus puasa gelar yang sudah berlangsung selama 15 tahun tentunya menjadi hal terakhir yang diharapkan Zarco.
Baca Juga: Mencari Penerus Guru Valentino Rossi, MotoGP Jaring Talenta di Amerika Latin
"Saya tidak ingin membuat kesalahan di dalam keluarga Ducati," ungkap Zarco kepada Canal+.
"Ini tentang bertindak secara cerdas. Dalam kejuaraan ini saya telah kehilangan terlalu banyak poin di beberapa balapan sebelumnya."
"Saya ingin memenangkan balapan, tetapi tidak ada yang bisa saya perjuangkan lagi di kejuaraan ini."
"Kami adalah grup besar di Ducati. Saya senang jika saya bisa sedikit membantu dari waktu ke waktu," tutup Zarco.
Kejuaraan akan dilanjutkan dengan seri balap MotoGP Australia di Phillip Island pada 14-16 Oktober 2022.
Baca Juga: Jadi Anak Didik Bukan Jaminan, Francesco Bagnaia Pesimis Saingi Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport-total.com |
Komentar