BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, belum berhasil meraih gelar turnamen level tinggi dalam karier mereka.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tahun ini menjuarai Swiss Open 2022, runner-up Korea Open 2022, semifinal Kejuaraan Asia, runner-up Thailand Open 2022, Juara Indonesia Masters 2022, dan mencapai perempat final Indonesia Open 2022.
Selain itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi runner-up Malaysia Open, juara Malaysia Masters, runner-up Singapore Open 2022, dan medali perunggu Kejuaraan Dunia 2022.
Fajar/Rian belum mendapat gelar di turnamen BWF Super 500 ke atas. Meski begitu, pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi (Herry IP) tidak mempersoalkan hal tersebut.
Baca Juga: Denmark Open 2022 - 'Fokus Utama Anthony, Jonatan, dkk Bukan Viktor Axelsen Saja'
"Saya percaya semua butuh proses. Kalau menurut saya, turnamen besar, kecil sama. Saat pretandingan juga lawannya sama. Cuma bedanya kan titel, motivasinya atau gelarnya. Kalau Kejuaraan Dunia dan Japan Open musuhnya sama," kata Herry ditemui BolaSport.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta.
"Malah ada beberapa pemain yang tidak ikut kejuaraan dunia lalu ikut Japan Open dan diuntungkan. Jadi lebih hemat tenaga. Kalau menurut saya, Fajar/Rian menunggu waktu saja sebentar lagi karena progress-nya cukup baik," ucap Herry.
Menurut Herry, pencapaian pasangan peringkat keenam dunia utu setelah All England, Swiss Open hingga sekarang cukup positif.
"Ganda putra Indonesia yang sering ke final adalah Fajar/Rian. Saya selalu optimis buat mereka. Orang bilang soal mental, kalau saya bilang tinggal tunggu waktu saja bisa mencapai target apa yang diinginkan," aku Herry.
Demi mencapai target, Herry mengatakan Fajar/Rian memiliki tambahan latihan masing-masing.
"Selalu setiap pemain ada tambahan masing-masing. Kadang-kadang sebelum latihan ada latihan sendiri. Stretching, menambah kecepatan sendiri, tetapi di luar program utama. Tetap ada juga dengan pelatih fisik."
"Program utama di teknik dan fisik. Mereka menambah kekurangannya per individu," ujar Herry.
Peringkat Fajar/Rian menurun setelah wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, menjadi juara dunia. Chia/Soh kini menduduki peringkat keempat dunia dengan menyingkirkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar/Rian.
"Dengan pencapaian Aaron Chia/Soh Woi Yik menjadi juara dunia, pastinya percaya diri mereka akan naik. Akan tetapi, biasanya ada pemain yang setelah juara itu ada beban," ucap Herry.
"Ada pikiran, contohnya Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) setelah mendapat medali emas Olimpiade sampai sekarang menurun. Saya lihat Aaron Chia tangannya sedikit cedera. Kalau saya sih selalu optimis kepada pemain kita bisa mengatasi."
"Namanya pertandingan siapa yang jauh lebih siap dia akan memenangkan pertandingan. Kalau dilihat dari pertemuan yang lalu. Selalu yang namanya pertandingan kemungkinan bisa terjadi, jadi intinya saya harus tetap waspada ada pasangan Malaysia, Jepang, India, Korea," ucap Herry.
Fajar/Rian yang berstatus unggulan kelima pada Denmark Open 2022 (18-23 Oktober) akan mengawali perjuangan mereka dengan menghadapi Ruben Jille/Ties Van Der Lecq (Belanda).
Baca Juga: Bos Honda Minta Marc Marquez Istirahat Dulu Sebelum Tancap Gas di Australia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar