BOLASPORT.COM - Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Erick Thohir mengatakan bahwa FIFA meminta agar pertandingan Liga Indonesia tak ada lagi kick-off yang berlangsung malam buntut tragedi Kanjuruhan, Malang.
Seperti diketahui, insiden seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 memang menewaskan sedikktnya 131 orang.
Dalam tragedi Kanjuruhan ini banyak yang mendapat sorotan dari pihak luar.
Salah satunya terkait kick-off Liga Indonesia yang selama ini tak sedikit pertandingan berlangsung terlalu malam.
Baca Juga: Keputusan Penting, Presiden FIFA Dipastikan Datang ke Indonesia pada 18 Oktober 2022
Pada kompetisi Liga 1 2022-2023 ini tak sedikit pertandingan yang bergulir malam hari.
Bahkan tak sedikit pula tim yang mengajukan diri agar tak main malam.
Sebab beberapa tim memang mendapat jatah main malam, bahkan ada kick-off paling malam baru dimulai pukul 20.30 WIB.
Namun, buntut tragedi Kanjuruhan itu, Menteri BUMN, Erick Thohir yang belum lama bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan bahwa kompetisi dilarang kick-off malam hari.
Hal ini menjadi pembahasan utama dan banyak juga yang mendapat sorotan dari FIFA.
Akan tetapi, penekanan salah satunya yakni terkait wajtu kick-off, yang mana ke depannya dilarang ada lagi pertandingan yang berlangsung malam hari.
Baca Juga: PSSI Tak Disebut Presiden Jokowi dalam Kerjasama dengan FIFA, Bagaimana Nasibnya?
Apabila sebelumnya pertandingan berlangsung malam aman-aman saja, berikutnya tidak boleh karena tertera dengan jelas dalam surat FIFA juga.
FIFA meminta maksimal pertandingan berlangsung pada pukul 17.00 WIB atau 5 sore.
Tentu saja karena ada beberapa pertimbangan seperti masalah kendaraan umum untuk suporter.
"Pertandingan tidak boleh lagi di atas pukul 17.00. Disitu FIFA melihat, karena masalah kendaraan umum," kata Erick Thohir sebagaimana dikutip BolaSport.com dalam wawancaranya bersama Kompas TV.
"Kalau di malam hari tidak ada kendaraan umum, itu tidak menjadi bagian dari suporter bisa lebih mudah pulang dan itu menjadikan kerumunan, sehingga menjadi perseteruan," ucapnya.
Menteri BUMN ini juga mengingatkan bagaimana penyelenggara kompetisi harus bisa menyinkronkan waktu dengan pihak keamanan.
Sebab dalam hal ini pemerintah juga harus menjadi bagian dalam penyuksesan pertandingan.
Baca Juga: Cerita Orang Dekat Bos FIFA Saat Jadi Penghubung Lobby Presiden Jokowi
Oleh karena itu, untuk keamanan seperti TNI dan Polri juga harus tahu dan menjadi bagian dari tim.
Sehingga mereka juga bisa memastikam bahwa pertandingan bisa berlangsung aman dan nyaman dari awal pertandingan maupun sesudah laga.
"Kalau tidak sinkron waktunya dengan TNI dan Polri, seperti baru minggu depan dikasih tahu, itu kan tidak mungkin. Karena ini tadi mereka harus jadi bagian," tuturnya.
Sementara itu, pemerintah dan FIFA pun akan berkolaborasi membentuk tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Hal ini dilakukan dengan harapan sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas TV |
Komentar